METODE PENGEMBANGAN HAFALAN AL-QUR’AN PADA SISWA KELAS XI MADRASAH ALIYAH DI PONDOK PESANTREN IBNU ABBAS BEKU, KLIWONAN, MASARAN, SRAGEN TAHUN AJARAN 2016/2017

Main Authors: Mizan, Arofah, Dr., Muhammad Munadi, M.Pd
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://eprints.iain-surakarta.ac.id/587/1/Mizan%20Arofah.pdf
http://eprints.iain-surakarta.ac.id/587/
Daftar Isi:
  • Kata Kunci : Metode Pengembangan, Hafalan Al qur’an. Masalah dalam penelitian ini adalah; 1) Banyaknya peserta didik yang tidak suka dan bosan terhadap pembelajaran tahfidz karena selalu monoton 2) tidak banyak sekolah-sekolah yang menggunakan metode pengembangan tahfidz sebagai penyampaian mata pelajaran tahfidz sehingga hafalan kurang maksimal. Menghafal qur’an membutuhkan metode yang tepat dalam menyesuaikan kondisi eserta didik agar hafalan dapat berjalan dengan maksimal. Namun, pada masa sekarang ini hafalan hanya mementingkan sekedar hafal saja tidak mementingkan hukum bacaan serta arti dari apa yang dihafal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode pengembangan hafalan al qur’an Madrasah Aliyah di Pondok Pesantren Ibnu Abbas Beku, Kliwonan, Masaran, Sragen. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif, dilaksanakan di Pondok Pesantren Ibnu Abbas pada bulan Desember 2015- Oktober 2016, Tahun Ajaran 2016/2017. Subjek penelitian ini adalah guru tahfidz, informan penelitian ini adalah santri Ponpes. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk mengecek keabsahan data menggunakan teknik triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan model interaktif, tahapan yang ditempuh yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian dalam Pengembangan Metode Tahfidzul Qur’an di Pondok Pesantren Ibnu Abbas antara lain: Metode yang digunakan oleh ustadz dalam hafalan al qur’an adalah talaqqi. Dalam hafalan qur’an, metode yang digunakan cukup tepat untuk siswa, yaitu dengan menggunakan talaqqi serta pemberian motivasi. Pembelajaran yang dilakukan membawa perubahan bagi siswa. Diantaranya, dengan menggunakan metode ini siswa bisa lebih terlatih dalam menghafal al qur’an, teliti, benar secara tajwid, lancar dan maksimal. Motivasi juga diberikan oleh ustadz agar santri terus semangat dalam pembelajaran.