PENERAPAN BAHTSUL MASAIL SEBAGAI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DI PONDOK PESANTREN SIROJUTH THOLIBIN BRABO, TANGGUNGHARJO, GROBOGAN

Main Authors: Muhammad, Cholis, Drs., Sukirman, M.Ag
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://eprints.iain-surakarta.ac.id/1530/1/full%20text..pdf
http://eprints.iain-surakarta.ac.id/1530/
Daftar Isi:
  • Pembelajaran merupakan sebagai alat pendukung bagi pendidik agar dapat menerapkan tujuan pembelajaran yang baik. Untuk menerapkan metode yang baik pendidik perlu menguasai berbagai hal termasuk materi dan metode yang cocok sesuai materi. Sejauh ini masih banyak pondok pesantren yang belum menerapkan Bahtsul Masail sebagai Problem Based Learning dan bagaimana aktifitas santri dalam penerapannya. Bahtsul Masail merupakan pembelajaran yang mirip dengan metode diskusi/seminar. Biasanya santri yang terlibat pada aktifitas ini adalah santri senior yang dianggap mampu menguasai materi kitab kuning. Tujuan yang hendak dicapai peneliti dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana penerapan Bahtsul Masail sebagai Problem Based Learning di Pondok Pesantren Sirojuth Tholibin Brabo, Tanggungharjo, Grobogan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan rancangan the one shot case study. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2015 – 20 Januari 2016 Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dan metode dokumentasi. Metode observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas santri dalam pembelajaran. Metode dokumentasi digunakan dalam penelitian yaitu data primer dan data skunder. Setelah dilakukan analisis data penelitian maka didapatkan hasil sebagai berikut: aktivitas santri selama proses pembelajaran yang paling dominan adalah diskusi/bertanya, penerapan pembelajaran dikategorikan baik, respon santri terhadap pembelajaran adalah positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam penerapan metode Bahtsul Masail sebagai Problem Based Learning di Pondok Pesantren Sirojut Tholibin Brabo, Tanggungharjo, Grobogan menerapkan metode pembelajaran yang secara langsung melibatkan santri dalam sebuah permasalahan. Didalam pelaksanannya pengurus LBM dalam penerapan metode Bahtsul Masail sebagai Problem Based Learning mengadakan berbagai kegiatan yang dimana santri dapat mengeluarkan nalar kritis didalam penyelesaian sebuah masalah. Seperti halnya diskusi pada kegiatan pembelajaran Bahtsul Masail sebagai Problem Based Learning juga mempunyai rangkaian dan tahapan: (1)santri merumuskan sebuah masalah melalui tahapan-tahapan kegiatan musyawarah (2)santri menjelaskan focus masalah. (3)santri menyampaikan jawaban dengan menyertakan dalil atau dasarnya. (4)peserta mulai mendiskusikan dan mengumpulkan data/referensi kitab untuk dikaji. (5)perumusan jawaban oleh muhajir. (6)penyampaian dan pengujian. (7)musohih membaca Al-Fatihah sebagai tanda telah disyahkanya produk hukum hasil Bahtsul Masail.