PENENTUAN KARAKTERISTIK FISIOLOGIS BENIH KRANJI (BERDASARKAN NILAI KADAR AIR Pongamia pinnata)
Main Authors: | Aminah, Aam, Syamsuwida, Dida |
---|---|
Other Authors: | Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan |
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHT/article/view/96 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHT/article/view/96/91 |
ctrlnum |
--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-96 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="en-US">PENENTUAN KARAKTERISTIK FISIOLOGIS BENIH KRANJI (BERDASARKAN NILAI KADAR AIR Pongamia pinnata)</title><creator>Aminah, Aam</creator><creator>Syamsuwida, Dida</creator><subject lang="en-US">Biochemical; physiological; seed germination; moisture content; Pongamia pinnata; Biokimia; fisiologis; daya kecambah; kadar air; Pongamia pinnata</subject><description lang="en-US">Kranji (Pongamia pinnata) adalah salah satu jenis tanaman yang berperan dalam menyediakan dua sumber energi yaitu biomassa kayu untuk kayu bakar dan biji mengandung minyak nabati yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber biodiesel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui parameter fisiologis dan biokimia setelah terjadinya penurunan kadar air dalam rangka penyediaan bahan tanaman dan bahan baku biodiesel. Metode yang digunakan untuk pengujian kadar air benih awal adalah pengeringan dengan oven pada suhu 1030C ± 20C selama 24 jam. Perlakuan penurunan kadar air benih dilakukan dengan metode penyimpanan dalam inkubator untuk P1 = 0 jam (kontrol); P2 = 24 jam; P3 = 48 jam dan P4 = 72 jam. Parameter yang diamati meliputi kadar air, daya kecambah, kandungan biokimia benih (protein, pati dan Daya Hantar Listrik/DHL) serta rendemen minyak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengeringan yang tepat untuk bibit kranji adalah 48 jam. Perlakuan ini menghasilkan benih dengan kadar air 46,39%, protein 14,84%, pati 15,01% dan DHL 815 millimho dan daya kecambah 92%. Perubahan biokimia benih kranji selama penurunan kadar air memperlihatkan adanya peningkatan protein dan daya hantar listrik seiring dengan lamanya pengeringan serta penurunan kandungan lemak dan kandungan pati. Berdasarkan perubahan fisiologis dan biokimia yang terjadi, benih kranji memiliki kecenderungan bersifat rekalsitran. Kadar air benih untuk bibit tanaman adalah 48,6% sedangkan untuk produksi biodiesel 51,37% dengan rendemen 11,47%. Kandungan minyak terus menurun selama penurunan kadar air.</description><publisher lang="id-ID">Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan</publisher><contributor lang="en-US">Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan</contributor><date>2017-10-03</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Other:</type><type>Other:</type><type>File:application/pdf</type><identifier>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHT/article/view/96</identifier><identifier>10.20886/jpht.2013.10.1.1-6</identifier><source lang="en-US">Jurnal Penelitian Hutan Tanaman; Vol 10, No 1 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN; 1-6</source><source lang="id-ID">Jurnal Penelitian Hutan Tanaman; Vol 10, No 1 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN; 1-6</source><source>2442-8930</source><source>1829-6327</source><language>ind</language><relation>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHT/article/view/96/91</relation><rights lang="en-US">Copyright (c) 2015 Jurnal Penelitian Hutan Tanaman</rights><recordID>--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-96</recordID></dc>
|
language |
ind |
format |
Journal:Article Journal Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion Other Other: File:application/pdf File Journal:eJournal |
author |
Aminah, Aam Syamsuwida, Dida |
author2 |
Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan |
title |
PENENTUAN KARAKTERISTIK FISIOLOGIS BENIH KRANJI (BERDASARKAN NILAI KADAR AIR Pongamia pinnata) |
publisher |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan |
publishDate |
2017 |
topic |
Biochemical physiological seed germination moisture content Pongamia pinnata Biokimia fisiologis daya kecambah kadar air |
url |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHT/article/view/96 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHT/article/view/96/91 |
contents |
Kranji (Pongamia pinnata) adalah salah satu jenis tanaman yang berperan dalam menyediakan dua sumber energi yaitu biomassa kayu untuk kayu bakar dan biji mengandung minyak nabati yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber biodiesel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui parameter fisiologis dan biokimia setelah terjadinya penurunan kadar air dalam rangka penyediaan bahan tanaman dan bahan baku biodiesel. Metode yang digunakan untuk pengujian kadar air benih awal adalah pengeringan dengan oven pada suhu 1030C ± 20C selama 24 jam. Perlakuan penurunan kadar air benih dilakukan dengan metode penyimpanan dalam inkubator untuk P1 = 0 jam (kontrol); P2 = 24 jam; P3 = 48 jam dan P4 = 72 jam. Parameter yang diamati meliputi kadar air, daya kecambah, kandungan biokimia benih (protein, pati dan Daya Hantar Listrik/DHL) serta rendemen minyak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengeringan yang tepat untuk bibit kranji adalah 48 jam. Perlakuan ini menghasilkan benih dengan kadar air 46,39%, protein 14,84%, pati 15,01% dan DHL 815 millimho dan daya kecambah 92%. Perubahan biokimia benih kranji selama penurunan kadar air memperlihatkan adanya peningkatan protein dan daya hantar listrik seiring dengan lamanya pengeringan serta penurunan kandungan lemak dan kandungan pati. Berdasarkan perubahan fisiologis dan biokimia yang terjadi, benih kranji memiliki kecenderungan bersifat rekalsitran. Kadar air benih untuk bibit tanaman adalah 48,6% sedangkan untuk produksi biodiesel 51,37% dengan rendemen 11,47%. Kandungan minyak terus menurun selama penurunan kadar air. |
id |
IOS3429.--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-96 |
institution |
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia |
institution_id |
475 |
institution_type |
library:special library |
library |
Perpustakaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI |
library_id |
121 |
collection |
Indonesian Journal of Forestry Research |
repository_id |
3429 |
subject_area |
Kehutanan Lingkungan Pertanian |
city |
BOGOR |
province |
JAWA BARAT |
repoId |
IOS3429 |
first_indexed |
2016-09-28T01:15:02Z |
last_indexed |
2017-10-20T00:06:24Z |
recordtype |
dc |
merged_child_boolean |
1 |
_version_ |
1800764135197114368 |
score |
16.845257 |