UJI PELAPUKAN LIMA JENIS KAYU YANG DIPASANG SEKRUP LOGAM

Main Authors: Suprapti, Sihati, Djarwanto, Djarwanto
Other Authors: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan
Format: Article info eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan , 2015
Subjects:
Online Access: http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/936
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/936/886
ctrlnum --ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-936
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="id-ID">UJI PELAPUKAN LIMA JENIS KAYU YANG DIPASANG SEKRUP LOGAM</title><creator>Suprapti, Sihati</creator><creator>Djarwanto, Djarwanto</creator><subject lang="id-ID">Ketahanan kayu terhadap jamur; metode Kolle-flask; sekrup logam; pengkaratan</subject><description lang="id-ID">Lima jenis kayu yaitu kayu ki hiur (Castanopsis acuminatissima), huru pedes (Cinnamomum iners), huru koja (Litsea angulata), ki kanteh (Ficus nervosa), dan kelapa ciung (Horsfieldia glabra), diuji ketahanannya terhadap jamur pelapuk menggunakan metode Kolle-flask. Contoh uji setiap jenis kayu diambil dari bagian tepi dan dalam dolok, dan sebagian dipasangi sekrup logam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua jenis kayu yang disekrup dan tidak disekrup termasuk kelompok kayu tidak-tahan (kelas IV). Kedua bagian kayu termasuk kelompok yang sama yaitu tidak-tahan (kelas IV). Rata-rata kehilangan berat kayu yang disekrup lebih tinggi dibandingkan dengan kayu yang tidak disekrup (kontrol), dan keduanya termasuk kelompok kayu tidak-tahan (kelas IV). Kehilangan berat tertinggi terjadi pada bagian dalam kayu huru pedes yang tidak disekrup dan diumpankan pada Pycnoporus sanguineus. Sedangkan kehilangan berat terendah dijumpai pada bagian dalam kayu huru pedes yang disekrup dan diumpankan pada Dacryopinax spathularia. Berdasarkan kerusakan logam, kehilangan berat sekrup tertinggi didapatkan pada kayu huru pedes. Kehilangan berat sekrup yang dipasang pada kayu bagian dalam lebih rendah dibandingkan dengan bagian tepi&#xA0; dolok.</description><publisher lang="id-ID">Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan</publisher><contributor lang="id-ID">Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan</contributor><date>2015-12-01</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Other:</type><type>Other:</type><type>Other:</type><identifier>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/936</identifier><identifier>10.20886/jphh.2015.33.4.365-376</identifier><source lang="en-US">Jurnal Penelitian Hasil Hutan; Vol 33, No 4 (2015): Jurnal Penelitian Hasil Hutan; 365-376</source><source lang="id-ID">Jurnal Penelitian Hasil Hutan; Vol 33, No 4 (2015): Jurnal Penelitian Hasil Hutan; 365-376</source><source>2442-8957</source><source>0216-4329</source><language>ind</language><relation>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/936/886</relation><rights lang="en-US">Copyright (c) 2016 Jurnal Penelitian Hasil Hutan</rights><recordID>--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-936</recordID></dc>
language ind
format Journal:Article
Journal
Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Other
Other:
Journal:eJournal
author Suprapti, Sihati
Djarwanto, Djarwanto
author2 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan
title UJI PELAPUKAN LIMA JENIS KAYU YANG DIPASANG SEKRUP LOGAM
publisher Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan
publishDate 2015
topic Ketahanan kayu terhadap jamur
metode Kolle-flask
sekrup logam
pengkaratan
url http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/936
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/936/886
contents Lima jenis kayu yaitu kayu ki hiur (Castanopsis acuminatissima), huru pedes (Cinnamomum iners), huru koja (Litsea angulata), ki kanteh (Ficus nervosa), dan kelapa ciung (Horsfieldia glabra), diuji ketahanannya terhadap jamur pelapuk menggunakan metode Kolle-flask. Contoh uji setiap jenis kayu diambil dari bagian tepi dan dalam dolok, dan sebagian dipasangi sekrup logam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua jenis kayu yang disekrup dan tidak disekrup termasuk kelompok kayu tidak-tahan (kelas IV). Kedua bagian kayu termasuk kelompok yang sama yaitu tidak-tahan (kelas IV). Rata-rata kehilangan berat kayu yang disekrup lebih tinggi dibandingkan dengan kayu yang tidak disekrup (kontrol), dan keduanya termasuk kelompok kayu tidak-tahan (kelas IV). Kehilangan berat tertinggi terjadi pada bagian dalam kayu huru pedes yang tidak disekrup dan diumpankan pada Pycnoporus sanguineus. Sedangkan kehilangan berat terendah dijumpai pada bagian dalam kayu huru pedes yang disekrup dan diumpankan pada Dacryopinax spathularia. Berdasarkan kerusakan logam, kehilangan berat sekrup tertinggi didapatkan pada kayu huru pedes. Kehilangan berat sekrup yang dipasang pada kayu bagian dalam lebih rendah dibandingkan dengan bagian tepi dolok.
id IOS3429.--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-936
institution Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
institution_id 475
institution_type library:special
library
library Perpustakaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI
library_id 121
collection Indonesian Journal of Forestry Research
repository_id 3429
subject_area Kehutanan
Lingkungan
Pertanian
city BOGOR
province JAWA BARAT
repoId IOS3429
first_indexed 2016-09-28T01:15:17Z
last_indexed 2017-02-25T18:55:51Z
recordtype dc
merged_child_boolean 1
_version_ 1800763722404200448
score 17.13294