POLA PEMANENAN BUAH TENGKAWANG (Shorea machrophylla) DAN REGENERASI ALAMINYA DIKEBUN MASYARAKAT

Main Author: Fajri, M.
Format: Article info eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Ekosistem Hutan Dipterokarpa
Subjects:
Online Access: http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPED/article/view/904
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPED/article/view/904/857
ctrlnum --ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-904
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="id-ID">POLA PEMANENAN BUAH TENGKAWANG (Shorea machrophylla) DAN REGENERASI ALAMINYA DIKEBUN MASYARAKAT</title><creator>Fajri, M.</creator><creator>Fernandes, Andrian</creator><subject lang="id-ID">Konservasi Sumberdaya Hutan</subject><subject lang="id-ID"/><description lang="id-ID">Pemungutan buah tengkawang banyak dilakukan masyarakat di populasi alaminya, baik di kebun masyarakat, hutan adat maupun di hutan alam. Kenyataan yang dihadapi sekarang adalah adanya eksploitasi yang mengancam keberadaan pohon penghasil tengkawang. Permasalahan yang kedua adalah apakah selama ini masyarakat memanen biji tengkawang tersebut secara lestari, sehingga kedepannya keberadaan buah tengkawang tetap ada dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi dari masyarakat tentang cara pemanenan buah, produktivitas pohon dan permudaan yang ada di areal penghasil tengkawang di Kabupaten Sanggau. Metode pengumpulan data di dilapangan yaitu :1. wawancara dengan pemilik pohon tengkawang; 2. Pembuatan plot pada setiap pohon yang berbuah; 3. inventarisasi tingkat semai, pancang, tiang dan pohon tengkawang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanenan buah tengkawang terjadi pada bulan Desember, Januari, Pebruari dan diperkirakan berakhir di bulan Maret. Masa pembungaannya dimulai pada bulan Nopember, Desember dan Januari. Pemanenan buah tengkawang masih dilakukan secara tradisional. Untuk produksi rata-rata 206,14 kilogram buah/pohon. Untuk tingkat regenerasi alami yang paling banyak ditemukan adalah tingkat semai.</description><publisher lang="id-ID">Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Ekosistem Hutan Dipterokarpa</publisher><contributor lang="id-ID"/><date>2016-04-20</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Other:</type><type>Other:</type><type>Other:</type><identifier>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPED/article/view/904</identifier><source lang="en-US">Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa; Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa; 81-88</source><source lang="id-ID">Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa; Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa; 81-88</source><source>2460-5883</source><source>2460-5875</source><language>ind</language><relation>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPED/article/view/904/857</relation><coverage lang="id-ID"/><coverage lang="id-ID"/><coverage lang="id-ID"/><rights lang="en-US">Copyright (c) 2016 M. Fajri, Andrian Fernandes</rights><recordID>--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-904</recordID></dc>
language ind
format Journal:Article
Journal
Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Other
Journal:eJournal
author Fajri, M.
title POLA PEMANENAN BUAH TENGKAWANG (Shorea machrophylla) DAN REGENERASI ALAMINYA DIKEBUN MASYARAKAT
publisher Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Ekosistem Hutan Dipterokarpa
topic Konservasi Sumberdaya Hutan
url http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPED/article/view/904
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPED/article/view/904/857
contents Pemungutan buah tengkawang banyak dilakukan masyarakat di populasi alaminya, baik di kebun masyarakat, hutan adat maupun di hutan alam. Kenyataan yang dihadapi sekarang adalah adanya eksploitasi yang mengancam keberadaan pohon penghasil tengkawang. Permasalahan yang kedua adalah apakah selama ini masyarakat memanen biji tengkawang tersebut secara lestari, sehingga kedepannya keberadaan buah tengkawang tetap ada dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi dari masyarakat tentang cara pemanenan buah, produktivitas pohon dan permudaan yang ada di areal penghasil tengkawang di Kabupaten Sanggau. Metode pengumpulan data di dilapangan yaitu :1. wawancara dengan pemilik pohon tengkawang; 2. Pembuatan plot pada setiap pohon yang berbuah; 3. inventarisasi tingkat semai, pancang, tiang dan pohon tengkawang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanenan buah tengkawang terjadi pada bulan Desember, Januari, Pebruari dan diperkirakan berakhir di bulan Maret. Masa pembungaannya dimulai pada bulan Nopember, Desember dan Januari. Pemanenan buah tengkawang masih dilakukan secara tradisional. Untuk produksi rata-rata 206,14 kilogram buah/pohon. Untuk tingkat regenerasi alami yang paling banyak ditemukan adalah tingkat semai
id IOS3429.--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-904
institution Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
institution_id 475
institution_type library:special
library
library Perpustakaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI
library_id 121
collection Indonesian Journal of Forestry Research
repository_id 3429
subject_area Kehutanan
Lingkungan
Pertanian
city BOGOR
province JAWA BARAT
repoId IOS3429
first_indexed 2016-09-28T01:14:22Z
last_indexed 2016-09-28T01:14:22Z
recordtype dc
_version_ 1546676209815912448
score 17.538404