ctrlnum --ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-86
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="en-US"/><title lang="id-ID">PENGGUNAAN RANTAI SEBAGAI ALAT BANTU MENGURANGI SELIP DALAM PENGANGKUTAN KAYU</title><creator>Yuniawati, Yuniawati</creator><creator>Dulsalam, Dulsalam</creator><creator>Sukadaryati, Sukadaryati</creator><subject lang="en-US"/><subject lang="id-ID">Pengangkutan kayu, ban truk, alat bantu, selip</subject><description lang="en-US"/><description lang="id-ID">&#xA0;Penggunaan truk dalam kegiatan pengangkutan kayu memiliki banyak keuntungan, tetapi saat operasional roda truk sering mengalami kendala gangguan selip. Terjadinya selip tidak menguntungkan bagi perusahaan akibat banyaknya waktu yang terbuang sehingga produktivitas menurun dan rusaknya tanah permukan jalan akibat gusuran roda truk.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui selip yang terjadi pada ban truk dengan menggunakan rantai dan tidak menggunakan rantai serta kerusakan tanah yang ditimbulkan akibat penggunaan rantai dan tidak menggunakan rantai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tekstur tanah pada areal penelitian merupakan tanah lempung berliat yang memiliki rata-rata kadar air 52,32%. Rata-rata selip yang terjadi pada ban truk yang menggunakan rantai pada kadar air tertinggi sebesar 84,63% yaitu 12,68%. Rata-rata selip yang terjadi pada ban truk yang tidak menggunakan rantai pada kadar air tertinggi 82,82% yaitu 24,85%. Kerusakan tanah yang ditimbulkan akibat selip yaitu berupa munculnya larikan atau alur dengan kedalaman tertentu. Pada ban truk yang tidak menggunakan rantai menghasilkan kedalaman larikan lebih dalam daripada truk yang menggunakan rantai.</description><publisher lang="id-ID">Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan</publisher><contributor lang="en-US"/><contributor lang="id-ID">Pusat Litbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan</contributor><date>2013-09-01</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Other:</type><type>Other:</type><type>Other:</type><identifier>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/86</identifier><identifier>10.20886/jphh.2013.31.3.228-232</identifier><source lang="en-US">Jurnal Penelitian Hasil Hutan; Vol 31, No 3 (2013): ; 228-232</source><source lang="id-ID">Jurnal Penelitian Hasil Hutan; Vol 31, No 3 (2013): ; 228-232</source><source>2442-8957</source><source>0216-4329</source><language>ind</language><relation>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/86/90</relation><rights lang="en-US">Copyright (c) 2015 Jurnal Penelitian Hasil Hutan</rights><recordID>--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-86</recordID></dc>
language ind
format Journal:Article
Journal
Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Other
Other:
Journal:eJournal
author Yuniawati, Yuniawati
Dulsalam, Dulsalam
Sukadaryati, Sukadaryati
author2 Pusat Litbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan
publisher Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan
publishDate 2013
topic Pengangkutan kayu
ban truk
alat bantu
selip
url http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/86
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/86/90
contents Penggunaan truk dalam kegiatan pengangkutan kayu memiliki banyak keuntungan, tetapi saat operasional roda truk sering mengalami kendala gangguan selip. Terjadinya selip tidak menguntungkan bagi perusahaan akibat banyaknya waktu yang terbuang sehingga produktivitas menurun dan rusaknya tanah permukan jalan akibat gusuran roda truk.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui selip yang terjadi pada ban truk dengan menggunakan rantai dan tidak menggunakan rantai serta kerusakan tanah yang ditimbulkan akibat penggunaan rantai dan tidak menggunakan rantai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tekstur tanah pada areal penelitian merupakan tanah lempung berliat yang memiliki rata-rata kadar air 52,32%. Rata-rata selip yang terjadi pada ban truk yang menggunakan rantai pada kadar air tertinggi sebesar 84,63% yaitu 12,68%. Rata-rata selip yang terjadi pada ban truk yang tidak menggunakan rantai pada kadar air tertinggi 82,82% yaitu 24,85%. Kerusakan tanah yang ditimbulkan akibat selip yaitu berupa munculnya larikan atau alur dengan kedalaman tertentu. Pada ban truk yang tidak menggunakan rantai menghasilkan kedalaman larikan lebih dalam daripada truk yang menggunakan rantai.
id IOS3429.--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-86
institution Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
institution_id 475
institution_type library:special
library
library Perpustakaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI
library_id 121
collection Indonesian Journal of Forestry Research
repository_id 3429
subject_area Kehutanan
Lingkungan
Pertanian
city BOGOR
province JAWA BARAT
repoId IOS3429
first_indexed 2016-09-28T01:15:10Z
last_indexed 2016-09-28T01:15:10Z
recordtype dc
_version_ 1764501241220562944
score 17.538404