SIFAT PENGKARATAN LIMA JENIS KAYU YANG DISIMPAN DI TEMPAT TERBUKA TERHADAP BESI

Main Author: Djarwanto, Djarwanto
Other Authors: Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan
Format: Article info eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan , 2011
Subjects:
Online Access: http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/767
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/767/750
ctrlnum --ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-767
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="id-ID">SIFAT PENGKARATAN LIMA JENIS KAYU YANG DISIMPAN DI TEMPAT TERBUKA TERHADAP BESI</title><creator>Djarwanto, Djarwanto</creator><subject lang="id-ID">Sekrup logam, kayu, pelunturan karat, pengkaratan besi, kehilangan berat</subject><description lang="id-ID">Lima jenis kayu yang berasal dari Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya yaitu Litsea roxburghii Hassk. (tangkalak), Erythrina fusca Lour. (cangkring), Melaleuca cajuputi Powell (kayu putih), Zanthoxylum rhetsa D.C. (ki tanah) and Sterculia cordata (Blume) BL. (huru leueur) di uji sifat pengkaratannya terhadap sekrup logam di tempat terbuka. Contoh uji diambil dari bagian tepi (A), tengah (B), dan dalam (C) dolok. Sifat pengkaratan ditunjukkan dari besarnya kehilangan berat sekrup. Hasilnya menunjukkan bahwa pengkaratan besi terjadi pada semua jenis kayu yang diuji. Pelunturan warna karat sekrup telah terjadi pada umur 2 minggu setelah pemasangan. Tingkat pengkaratan ditunjukkan oleh variasi besarnya kehilangan berat sekrup. Sifat korosif logam yang besar umumnya terjadi pada kayu putih. Kehilangan berat sekrup tertinggi didapatkan pada kayu putih yang berasal dari pohon P-II bagian tepi (A) yaitu 5,96%. Sedangkan kehilangan berat sekrup terendah terjadi pada kayu huru leueur dari pohon P-II bagian tepi (A) yaitu 0.04%.</description><publisher lang="id-ID">Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan</publisher><contributor lang="id-ID">Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan</contributor><date>2011-06-01</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Other:</type><type>Other:</type><type>Other:</type><identifier>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/767</identifier><identifier>10.20886/jphh.2011.29.2.104-114</identifier><source lang="en-US">Jurnal Penelitian Hasil Hutan; Vol 29, No 2 (2011): Jurnal Penelitian Hasil Hutan; 104-114</source><source lang="id-ID">Jurnal Penelitian Hasil Hutan; Vol 29, No 2 (2011): Jurnal Penelitian Hasil Hutan; 104-114</source><source>2442-8957</source><source>0216-4329</source><language>ind</language><relation>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/767/750</relation><rights lang="en-US">Copyright (c) 2015 Jurnal Penelitian Hasil Hutan</rights><recordID>--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-767</recordID></dc>
language ind
format Journal:Article
Journal
Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Other
Other:
Journal:eJournal
author Djarwanto, Djarwanto
author2 Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan
title SIFAT PENGKARATAN LIMA JENIS KAYU YANG DISIMPAN DI TEMPAT TERBUKA TERHADAP BESI
publisher Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan
publishDate 2011
topic Sekrup logam
kayu
pelunturan karat
pengkaratan besi
kehilangan berat
url http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/767
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/767/750
contents Lima jenis kayu yang berasal dari Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya yaitu Litsea roxburghii Hassk. (tangkalak), Erythrina fusca Lour. (cangkring), Melaleuca cajuputi Powell (kayu putih), Zanthoxylum rhetsa D.C. (ki tanah) and Sterculia cordata (Blume) BL. (huru leueur) di uji sifat pengkaratannya terhadap sekrup logam di tempat terbuka. Contoh uji diambil dari bagian tepi (A), tengah (B), dan dalam (C) dolok. Sifat pengkaratan ditunjukkan dari besarnya kehilangan berat sekrup. Hasilnya menunjukkan bahwa pengkaratan besi terjadi pada semua jenis kayu yang diuji. Pelunturan warna karat sekrup telah terjadi pada umur 2 minggu setelah pemasangan. Tingkat pengkaratan ditunjukkan oleh variasi besarnya kehilangan berat sekrup. Sifat korosif logam yang besar umumnya terjadi pada kayu putih. Kehilangan berat sekrup tertinggi didapatkan pada kayu putih yang berasal dari pohon P-II bagian tepi (A) yaitu 5,96%. Sedangkan kehilangan berat sekrup terendah terjadi pada kayu huru leueur dari pohon P-II bagian tepi (A) yaitu 0.04%.
id IOS3429.--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-767
institution Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
institution_id 475
institution_type library:special
library
library Perpustakaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI
library_id 121
collection Indonesian Journal of Forestry Research
repository_id 3429
subject_area Kehutanan
Lingkungan
Pertanian
city BOGOR
province JAWA BARAT
repoId IOS3429
first_indexed 2016-09-28T01:15:10Z
last_indexed 2016-09-28T01:15:10Z
recordtype dc
merged_child_boolean 1
_version_ 1800763723516739584
score 17.13294