Getah Jelutung Sebagai Hasil Hutan Bukan Kayu Unggulan Di Lahan Gambut

Main Author: Harun, Marinus Kristiadi
Other Authors: Puslitbang Perubahan Iklim dan Kebijakan
Format: Article info eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim , 2015
Subjects:
Online Access: http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSE/article/view/707
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSE/article/view/707/692
ctrlnum --ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-707
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="en-US">Getah Jelutung Sebagai Hasil Hutan Bukan Kayu Unggulan Di Lahan Gambut</title><creator>Harun, Marinus Kristiadi</creator><subject lang="en-US"/><subject lang="en-US">Getah jelutung; HHBK unggulan; sistem kebersamaan ekonomi</subject><description lang="en-US">Preferensi masyarakat terhadap jenis jelutung rawa sebagai tanaman rehabilitasi hutan dan lahan saat ini mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh keunggulan yang dimilikinya, yakni memenuhi kriteria jenis yang sesuai untuk dikembangkan di lahan gambut yang mencakup aspek teknis, sosial, ekonomi dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis getah jelutung sebagai suatu Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) unggulan. Getah jelutung sebagai HHBK unggulan dianalisis menggunakan kriteria Peraturan Menteri Kehutanan No. P.21/Menhut-II/2009, meliputi aspek ekonomi, biofisik dan lingkungan, kelembagaan, sosial dan teknologi. Metode pengumpulan data dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD) dan wawancara dengan informan kunci. Hasil analisis menunjukkan getah jelutung termasuk suatu HHBK unggulan provinsi dengan total nilai unggulan sebesar 72,62. Margin pemasaran getah jelutung belum efisien, diketahui dari nilainya &gt;50%. Hutan tanaman jelutung layak dikembangkan dengan pola agroforestry dengan nilai NPV sebesar Rp 69.799.338, BCR sebesar 8,68 dan IRR sebesar 29% serta pola monokultur dengan nilai NPV sebesar Rp 29.933.289,52, BCR sebesar 7,88 dan IRR sebesar 20%. Sistem kelembagaan yang diusulkan untuk mengatasi kendala Pengembangan getah jelutung adalah Sistem Kebersaman Ekonomi (SKE).</description><publisher lang="en-US">Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim</publisher><contributor lang="en-US">Puslitbang Perubahan Iklim dan Kebijakan</contributor><date>2015-06-03</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Other:</type><type>Other:</type><identifier>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSE/article/view/707</identifier><identifier>10.20886/jsek.2015.12.1.43-57</identifier><source lang="en-US">Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan; Vol 12, No 1 (2015): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan; 43-57</source><source lang="id-ID">Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan; Vol 12, No 1 (2015): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan; 43-57</source><source>2502-4221</source><source>1979-6013</source><language>eng</language><relation>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSE/article/view/707/692</relation><rights lang="en-US">Copyright (c) 2015 Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan</rights><recordID>--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-707</recordID></dc>
language eng
format Journal:Article
Journal
Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Other
Other:
Journal:eJournal
author Harun, Marinus Kristiadi
author2 Puslitbang Perubahan Iklim dan Kebijakan
title Getah Jelutung Sebagai Hasil Hutan Bukan Kayu Unggulan Di Lahan Gambut
publisher Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim
publishDate 2015
topic Getah jelutung
HHBK unggulan
sistem kebersamaan ekonomi
url http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSE/article/view/707
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSE/article/view/707/692
contents Preferensi masyarakat terhadap jenis jelutung rawa sebagai tanaman rehabilitasi hutan dan lahan saat ini mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh keunggulan yang dimilikinya, yakni memenuhi kriteria jenis yang sesuai untuk dikembangkan di lahan gambut yang mencakup aspek teknis, sosial, ekonomi dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis getah jelutung sebagai suatu Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) unggulan. Getah jelutung sebagai HHBK unggulan dianalisis menggunakan kriteria Peraturan Menteri Kehutanan No. P.21/Menhut-II/2009, meliputi aspek ekonomi, biofisik dan lingkungan, kelembagaan, sosial dan teknologi. Metode pengumpulan data dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD) dan wawancara dengan informan kunci. Hasil analisis menunjukkan getah jelutung termasuk suatu HHBK unggulan provinsi dengan total nilai unggulan sebesar 72,62. Margin pemasaran getah jelutung belum efisien, diketahui dari nilainya >50%. Hutan tanaman jelutung layak dikembangkan dengan pola agroforestry dengan nilai NPV sebesar Rp 69.799.338, BCR sebesar 8,68 dan IRR sebesar 29% serta pola monokultur dengan nilai NPV sebesar Rp 29.933.289,52, BCR sebesar 7,88 dan IRR sebesar 20%. Sistem kelembagaan yang diusulkan untuk mengatasi kendala Pengembangan getah jelutung adalah Sistem Kebersaman Ekonomi (SKE).
id IOS3429.--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-707
institution Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
institution_id 475
institution_type library:special
library
library Perpustakaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI
library_id 121
collection Indonesian Journal of Forestry Research
repository_id 3429
subject_area Kehutanan
Lingkungan
Pertanian
city BOGOR
province JAWA BARAT
repoId IOS3429
first_indexed 2016-09-28T01:14:43Z
last_indexed 2017-07-11T02:43:41Z
recordtype dc
merged_child_boolean 1
_version_ 1800764917259698176
score 17.13294