Tipologi Penggunaan Lahan Oleh Masyarakat Pada Zona Penyangga Taman Nasional Aketajawe Lolobata Di Kabupaten Halmahera Timur
Main Authors: | Nurrani, Lis, Bismark, M, Tabba, Supratman |
---|---|
Other Authors: | Puslitbang Perubahan Iklim dan Kebijakan |
Format: | Article info eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSE/article/view/695 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSE/article/view/695/680 |
Daftar Isi:
- Peran zona penyangga sangat vital bagi konservasi dan kelestarian sebuah taman nasional, wilayah ini merupakan penyangga bagi aktivitas negatif masyarakat ke dalam kawasan konservasi. Penelitian ini dilakukan pada zona penyangga Taman Nasional Aketajawe Lolobata. Bertujuan untuk memperoleh model pengelolaan lahan yang ideal berdasarkan parameter pola penggunaan lahan, kondisi biofisik lahan dan habitat satwa. Desa sampel dan responden ditentukan secara pur posive sampling, dengan intensitas sampling 10%. Metode pengambilan data menggunakan kombinasi teknik wawancara semi terstruktur dan survei lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zona penyangga Lolobata terdiri dari jalur hijau, jalur interaksi dan jalur budidaya. Wilayah ini didominasi oleh jalur interaksi berupa pola kebun campuran, kebun murni dan kebun tumpangsari dengan tanaman utama kelapa. Hutan rakyat jati yang seharusnya menjadi jenis tanaman utama penyusun jalur interaksi justru ditemukan pada jalur budidaya. Satwa yang diketahui melakukan aktivitas pada penggunaan lahan masyarakat yaitu sekitar 39 jenis burung, lima jenis mamalia, tujuh jenis reptilia, dua jenis amfibi dan selebihnya serangga dan satwa air lainnya. Kebun campuran merupakan pola penggunaan lahan paling ideal berdasarkan kriteria konservasi biologi lahan dan ketersediaan lingkungan sebagai habitat satwa.