PENELAAHAN PENGARUH WAKTU PENGKONDISIAN DAN PENGGUNAAN PARAFIN PADA CONTOH UJI TERHADAP EMISI FORMALDEHIDA KAYU LAPIS *
Main Authors: | Santoso, Adi, Sutigno, Paribotro |
---|---|
Other Authors: | Pusat Litbang Hasil Hutan |
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/3941 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/3941/3435 |
Daftar Isi:
- Pada penetapan emisi formaldehida dari kayu lapis berdasarkan Standar Amerika dan Standar Jepang, perbedaan dalam persiapan contoh uji dapat menyebabkan nilai emisi formaldehida yang diperoleh berbeda pula. Dalam tulisan ini dikemukakan tentang pengaruh waktu pengkondisian (conditioning) dan penggunaan parafin pada contoh uji terhadap emisi formaldehida kayu lapis.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh waktu pengkondisian dan penggunaan parafin pada contoh uji terhadap emisi formaldehida kayu lapis adalah sangat nyata. Semakin lama waktu pengkondisian, makin rendah emisi formaldehida kayu lapis, sementara untuk kayu lapis yang diberi parafin menghasilkan emisi formaldehida yang lebih rendah daripada yang tanpa parafin. Hubungan antara waktu pengkondisian (X) dengan emisi formaldehida (Y.) dapat dinyatakan dengan persamaan regresi, dengan koefisien korelasi nyata (r) sebagai berikut:- tanpa parafinY = 5,1 -0,52X (r = - 0,9246); menurut StandarAmerikaY= 10,93 - 1,32 X ( r = - 0,9433); menurut Standar Jepang- dengan parafin,Y = 483 - 0,43X (r = - 0,9756); menurut Standar AmerikaY = 9,01 - 0,9X (r = - 0,9824); menurut StandarJepangDalam hal ini terjadi penurunan emisi formaldehida dari contoh kayu lapis bila diberi parajin dibandingkan dengan tanpa parafin. Nilai rata-rata emisi formaldehida pada kayu lapis yang diberi parafin berkurang sebanyak 0,69 μg/ml (16,6%) daripada tanpa parafin menurut Standar Amerika, dan 0,57 μg/ml (8.5%) menurut Standar Jepang.