DINAMIKA PENGUNJUNG WISATA ALAM DI TAMAN NASIONAL ALAS PURWO, JAWA TIMUR

Main Authors: Subarudi, Subarudi, Gunawan, Hendra, Suryandari, Elvida Yosefi
Format: Article info eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim , 2014
Subjects:
Online Access: http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSE/article/view/392
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSE/article/view/392/378
ctrlnum --ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-392
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="en-US">DINAMIKA PENGUNJUNG WISATA ALAM DI TAMAN NASIONAL ALAS PURWO, JAWA TIMUR</title><creator>Subarudi, Subarudi</creator><creator>Gunawan, Hendra</creator><creator>Suryandari, Elvida Yosefi</creator><subject lang="en-US">ekowisata, pengunjung, taman nasional, Alas Purwo.</subject><description lang="en-US">Taman Nasional Alas Purwo (TNAP) merupakan basis dan unggulan pengembangan wisata alam di Banyuwangi. Kunjungan ke taman nasional ini dari tahun ke tahun cenderung meningkat, namun saat ini belum ada informasi tentang dinamika pengunjung wisata alam ke TNAP. Oleh karena itu penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui dinamika pengunjung ekowisata di TNAP dengan tujuan : (1) mengidentifikasi obyek wisata, (2) menganalisis dinamika jumlah kunjungan, (3) mempelajari preferensi pengunjung terhadap obyek wisata, dan (4) mengidentifikasi dampak kegiatan wisata alam dan implikasinya bagi pengelolaan TNAP. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa TNAP memiliki sembilan obyek wisata alam andalan yaitu : Trianggulasi, Sadengan, Ngagelan, Rowobendo, Pancur, Goa Istana, Pasir putih, Segoro Anak dan Pantai Plengkung. Jumlah kunjungan wisatwan ke TNAP dalam enam tahun terakhir mengalami fluktuasi. Dalam setahun (2004), kunjungan wisatawan meningkat pada bulan Mei hingga Juli dan mencapai puncaknya pada bulan Juni. Wisatawan mancanegara mulai meningkat pada bulan Mei hingga Oktober dengan tujuan surfing . Sementara, wisatwan nusantara terkonsentrasi pada bulan November dan Desember dan kebanyakan mengunjungi pemandian alam Taman Suruh dan Makam Datuk. Wisatawan nusantara terbanyak berturut-turut datang dari Jawa Timur, Bali, Jawa Tengah dan yang terendah dari Jawa Barat. Sementara wisatawan mancanegara didominasi oleh bangsa Australia, Amerika, Eropa, Asia dan Afrika. Dampak positif dari kegiatan wisata alam antara lain adalah (1) tersedianya lapangan kerja, (2) terciptanya kesempatan berusaha, (3) meningkatnya penghargaan masyarakat terhadap TNAP, dan (4) meningkatnya pendapatan asli daerah. Sementara dampak negatif yang timbul dari kegiatan wisata alam antara lain adalah (1) vandalisme, (2) berkembangnya sarana dan fasilitas wisata yang tidak ramah lingkungan, (3) terganggunya satwaliar, dan (4) menurunnya kualitas lingkungan.</description><publisher lang="en-US">Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim</publisher><contributor lang="en-US"/><date>2014-09-10</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Other:</type><type>Other:</type><identifier>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSE/article/view/392</identifier><identifier>10.20886/jsek.2007.4.3.%p</identifier><source lang="en-US">Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan; Vol 4, No 3 (2007): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan</source><source lang="id-ID">Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan; Vol 4, No 3 (2007): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan</source><source>2502-4221</source><source>1979-6013</source><language>eng</language><relation>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSE/article/view/392/378</relation><rights lang="en-US">Copyright (c) 2015 Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan</rights><recordID>--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-392</recordID></dc>
language eng
format Journal:Article
Journal
Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Other
Other:
Journal:eJournal
author Subarudi, Subarudi
Gunawan, Hendra
Suryandari, Elvida Yosefi
title DINAMIKA PENGUNJUNG WISATA ALAM DI TAMAN NASIONAL ALAS PURWO, JAWA TIMUR
publisher Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim
publishDate 2014
topic ekowisata
pengunjung
taman nasional
Alas Purwo
url http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSE/article/view/392
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSE/article/view/392/378
contents Taman Nasional Alas Purwo (TNAP) merupakan basis dan unggulan pengembangan wisata alam di Banyuwangi. Kunjungan ke taman nasional ini dari tahun ke tahun cenderung meningkat, namun saat ini belum ada informasi tentang dinamika pengunjung wisata alam ke TNAP. Oleh karena itu penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui dinamika pengunjung ekowisata di TNAP dengan tujuan : (1) mengidentifikasi obyek wisata, (2) menganalisis dinamika jumlah kunjungan, (3) mempelajari preferensi pengunjung terhadap obyek wisata, dan (4) mengidentifikasi dampak kegiatan wisata alam dan implikasinya bagi pengelolaan TNAP. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa TNAP memiliki sembilan obyek wisata alam andalan yaitu : Trianggulasi, Sadengan, Ngagelan, Rowobendo, Pancur, Goa Istana, Pasir putih, Segoro Anak dan Pantai Plengkung. Jumlah kunjungan wisatwan ke TNAP dalam enam tahun terakhir mengalami fluktuasi. Dalam setahun (2004), kunjungan wisatawan meningkat pada bulan Mei hingga Juli dan mencapai puncaknya pada bulan Juni. Wisatawan mancanegara mulai meningkat pada bulan Mei hingga Oktober dengan tujuan surfing . Sementara, wisatwan nusantara terkonsentrasi pada bulan November dan Desember dan kebanyakan mengunjungi pemandian alam Taman Suruh dan Makam Datuk. Wisatawan nusantara terbanyak berturut-turut datang dari Jawa Timur, Bali, Jawa Tengah dan yang terendah dari Jawa Barat. Sementara wisatawan mancanegara didominasi oleh bangsa Australia, Amerika, Eropa, Asia dan Afrika. Dampak positif dari kegiatan wisata alam antara lain adalah (1) tersedianya lapangan kerja, (2) terciptanya kesempatan berusaha, (3) meningkatnya penghargaan masyarakat terhadap TNAP, dan (4) meningkatnya pendapatan asli daerah. Sementara dampak negatif yang timbul dari kegiatan wisata alam antara lain adalah (1) vandalisme, (2) berkembangnya sarana dan fasilitas wisata yang tidak ramah lingkungan, (3) terganggunya satwaliar, dan (4) menurunnya kualitas lingkungan.
id IOS3429.--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-392
institution Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
institution_id 475
institution_type library:special
library
library Perpustakaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI
library_id 121
collection Indonesian Journal of Forestry Research
repository_id 3429
subject_area Kehutanan
Lingkungan
Pertanian
city BOGOR
province JAWA BARAT
repoId IOS3429
first_indexed 2016-09-28T01:14:50Z
last_indexed 2017-07-11T02:43:41Z
recordtype dc
merged_child_boolean 1
_version_ 1800764916000358400
score 17.13294