SISTEM TATANIAGA DAN KETERGANTUNGAN PENDUDUK LOKAL DAN EKONOMI DAERAH PADA HASIL HUTAN ANDALAN SETEMPAT

Main Authors: Astana, Satria, Muttaqin, Muhammad Zahrul, Effendi, Rachman
Format: Article info eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim , 2017
Subjects:
Online Access: http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSE/article/view/2685
ctrlnum --ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-2685
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="en-US">SISTEM TATANIAGA DAN KETERGANTUNGAN PENDUDUK LOKAL DAN EKONOMI DAERAH PADA HASIL HUTAN ANDALAN SETEMPAT</title><creator>Astana, Satria</creator><creator>Muttaqin, Muhammad Zahrul</creator><creator>Effendi, Rachman</creator><subject lang="en-US">Tataniaga; hasil hutan; penduduk lokal; ekonomi daerah</subject><description lang="en-US">Kegiatan pengusahaan hasil hutan andalan setempat dimulai sejak penduduk lokal mengenal sifat istimewa dan alamiah hasil hutan yang bersangk'utan. Pengusahaannya menjadi mata pencaharian utama atau kedua penduduk lokal hingga kini. Seiring dengan tingginya permintaan Hasil Hutan Andalan Seternpat (H2AS), sementara potensi produksinya terus menurun, maka perlu upaya pengembangan. Untuk memahami permasalahan dalam pengembangannya, maka penelitian dilakukan. Penelitian bertujuan untuk mengkaji: I) sistem tataniaga hasil hutan andalan setempat, 2) posisi tawar petani terhadap sistem tataniaga hasil hutan andalan setempat, dan 3) tingkat ketergantungan penduduk lokal dan ekonomi daerah terhadap hasil hutan andalan setempat. Penelitian dilakukan di Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan pada bu Ian Nopember dan Desember 2002. Efisiensisistem tataniaga H2AS dianalisis berdasarkan tiga ukuran, yaitu: I) panjang pendeknya rantai tataniaga, 2) struktur pasar, dan 3) besamya marjin tataniaga. Ukuran ketergantungan penduduk lokal pada H2AS menggunakan besamya pendapatan yang dihasilkan dari H2AS,jum lah tenaga kerja kegiatan produksi ke konsumsi, sedangkan ketergantungan ekonomi daerah pada H2AS diukur menggunakan besamya kontribusi H2AS terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Provisi Sumberdaya Hutan (PSDH) terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hasilpenelitian menunjukkan ketergantungan penduduk terhadap H2AS adalah tinggi, adapun kontribusi H2AS terhadap PDRB bervariasi dan terhadap PAD adalah rendah. Sistem tataniaga H2AS tidak efisien karena distribusi laba memusat di salah satu lembaga niaga. Kebijakan pengembangan H2AS dapat dilakukan melalui upaya-upaya antara lain: I) budidaya tanaman, 2)pengembangan pasar, dan 3) penurunan inefisiensi tataniaga melalui penyebaran informnasi pasar&#xA0; dan perbaikan infrastruktur (transportasi, komunikasi).</description><publisher lang="en-US">Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim</publisher><contributor lang="en-US"/><date>2017-03-02</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Other:</type><identifier>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSE/article/view/2685</identifier><identifier>10.20886/jsek.2005.2.1.39-59</identifier><source lang="en-US">Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan; Vol 2, No 1 (2005): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan; 39-59</source><source lang="id-ID">Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan; Vol 2, No 1 (2005): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan; 39-59</source><source>2502-4221</source><source>1979-6013</source><language>ind</language><rights lang="en-US">Copyright (c) 2017 Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan</rights><rights lang="en-US">http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0</rights><recordID>--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-2685</recordID></dc>
language ind
format Journal:Article
Journal
Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Other
Other:
Journal:eJournal
author Astana, Satria
Muttaqin, Muhammad Zahrul
Effendi, Rachman
title SISTEM TATANIAGA DAN KETERGANTUNGAN PENDUDUK LOKAL DAN EKONOMI DAERAH PADA HASIL HUTAN ANDALAN SETEMPAT
publisher Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim
publishDate 2017
topic Tataniaga
hasil hutan
penduduk lokal
ekonomi daerah
url http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSE/article/view/2685
contents Kegiatan pengusahaan hasil hutan andalan setempat dimulai sejak penduduk lokal mengenal sifat istimewa dan alamiah hasil hutan yang bersangk'utan. Pengusahaannya menjadi mata pencaharian utama atau kedua penduduk lokal hingga kini. Seiring dengan tingginya permintaan Hasil Hutan Andalan Seternpat (H2AS), sementara potensi produksinya terus menurun, maka perlu upaya pengembangan. Untuk memahami permasalahan dalam pengembangannya, maka penelitian dilakukan. Penelitian bertujuan untuk mengkaji: I) sistem tataniaga hasil hutan andalan setempat, 2) posisi tawar petani terhadap sistem tataniaga hasil hutan andalan setempat, dan 3) tingkat ketergantungan penduduk lokal dan ekonomi daerah terhadap hasil hutan andalan setempat. Penelitian dilakukan di Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan pada bu Ian Nopember dan Desember 2002. Efisiensisistem tataniaga H2AS dianalisis berdasarkan tiga ukuran, yaitu: I) panjang pendeknya rantai tataniaga, 2) struktur pasar, dan 3) besamya marjin tataniaga. Ukuran ketergantungan penduduk lokal pada H2AS menggunakan besamya pendapatan yang dihasilkan dari H2AS,jum lah tenaga kerja kegiatan produksi ke konsumsi, sedangkan ketergantungan ekonomi daerah pada H2AS diukur menggunakan besamya kontribusi H2AS terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Provisi Sumberdaya Hutan (PSDH) terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hasilpenelitian menunjukkan ketergantungan penduduk terhadap H2AS adalah tinggi, adapun kontribusi H2AS terhadap PDRB bervariasi dan terhadap PAD adalah rendah. Sistem tataniaga H2AS tidak efisien karena distribusi laba memusat di salah satu lembaga niaga. Kebijakan pengembangan H2AS dapat dilakukan melalui upaya-upaya antara lain: I) budidaya tanaman, 2)pengembangan pasar, dan 3) penurunan inefisiensi tataniaga melalui penyebaran informnasi pasar dan perbaikan infrastruktur (transportasi, komunikasi).
id IOS3429.--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-2685
institution Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
institution_id 475
institution_type library:special
library
library Perpustakaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI
library_id 121
collection Indonesian Journal of Forestry Research
repository_id 3429
subject_area Kehutanan
Lingkungan
Pertanian
city BOGOR
province JAWA BARAT
repoId IOS3429
first_indexed 2017-07-11T02:43:47Z
last_indexed 2017-07-11T02:43:47Z
recordtype dc
merged_child_boolean 1
_version_ 1800764918672130048
score 17.13294