KETEGUHAN LENTUR STATIS SAMBUNGAN JARI PADA BEBERAPA JENIS KAYU HUTAN TANAMAN
Main Authors: | Rachman, Osly, Hadjib, Nurwati |
---|---|
Other Authors: | Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan |
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan
, 2008
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/2424 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/2424/1871 |
ctrlnum |
--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-2424 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="id-ID">KETEGUHAN LENTUR STATIS SAMBUNGAN JARI PADA BEBERAPA JENIS KAYU HUTAN TANAMAN</title><creator>Rachman, Osly</creator><creator>Hadjib, Nurwati</creator><subject lang="id-ID">Sambungan jari; kekuatan; efisiensi sambungan</subject><description lang="id-ID">Penelitian kayu sambung jari pada kayu gmelina, mangium, manii, karet dan sengon dari hutan tanaman menunjukkan bahwa kerapatan kayu sangat mempengaruhi keteguhan rekat lentur statik serta efisiensi sambungan papan sambung jari. MOE dan MOR meningkat dengan kenaikan kerapatan kayu dan mencapai maksimum pada kerapatan 0,456. Efisiensi sambungan jari mencapai maksimum pada kerapatan 0,380, yaitu 86%. Walaupun hanya sengon yang dapat mencapai maksimum, namun semua kayu yang diteliti memenuhi standar untuk efisiensi sambungan. Kayu sengon dan karet dapat dimanfaatkan untuk keperluan non struktural, sedangkan gmelina, mangium dan manii dapat dimanfaatkan untuk konstruksi. Kerapatan kayu dapat menjadi penduga terbaik keteguhan rekat (R2=0,72). Keteguhan rekat dapat digunakan sebagai penduga terbaik efisiensi sambungan (R2=0,85). Nilai MOR dapat diduga dari nilai MOE-nya, karena 79,4% dari nilai MOR kayu sambung jari yang diteliti dipengaruhi oleh nilai MOE-nya.</description><publisher lang="id-ID">Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan</publisher><contributor lang="id-ID">Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan</contributor><date>2008-12-30</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Other:</type><type>Other:</type><type>File:application/pdf</type><identifier>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/2424</identifier><identifier>10.20886/jphh.2008.26.4.252-360</identifier><source lang="en-US">Jurnal Penelitian Hasil Hutan; Vol 26, No 4 (2008): Jurnal Penelitian Hasil Hutan; 252-360</source><source lang="id-ID">Jurnal Penelitian Hasil Hutan; Vol 26, No 4 (2008): Jurnal Penelitian Hasil Hutan; 252-360</source><source>2442-8957</source><source>0216-4329</source><language>ind</language><relation>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/2424/1871</relation><rights lang="en-US">Copyright (c) 2017 Jurnal Penelitian Hasil Hutan</rights><rights lang="en-US">http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0</rights><recordID>--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-2424</recordID></dc>
|
language |
ind |
format |
Journal:Article Journal Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion Other Other: File:application/pdf File Journal:eJournal |
author |
Rachman, Osly Hadjib, Nurwati |
author2 |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan |
title |
KETEGUHAN LENTUR STATIS SAMBUNGAN JARI PADA BEBERAPA JENIS KAYU HUTAN TANAMAN |
publisher |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan |
publishDate |
2008 |
topic |
Sambungan jari kekuatan efisiensi sambungan |
url |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/2424 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/2424/1871 |
contents |
Penelitian kayu sambung jari pada kayu gmelina, mangium, manii, karet dan sengon dari hutan tanaman menunjukkan bahwa kerapatan kayu sangat mempengaruhi keteguhan rekat lentur statik serta efisiensi sambungan papan sambung jari. MOE dan MOR meningkat dengan kenaikan kerapatan kayu dan mencapai maksimum pada kerapatan 0,456. Efisiensi sambungan jari mencapai maksimum pada kerapatan 0,380, yaitu 86%. Walaupun hanya sengon yang dapat mencapai maksimum, namun semua kayu yang diteliti memenuhi standar untuk efisiensi sambungan. Kayu sengon dan karet dapat dimanfaatkan untuk keperluan non struktural, sedangkan gmelina, mangium dan manii dapat dimanfaatkan untuk konstruksi. Kerapatan kayu dapat menjadi penduga terbaik keteguhan rekat (R2=0,72). Keteguhan rekat dapat digunakan sebagai penduga terbaik efisiensi sambungan (R2=0,85). Nilai MOR dapat diduga dari nilai MOE-nya, karena 79,4% dari nilai MOR kayu sambung jari yang diteliti dipengaruhi oleh nilai MOE-nya. |
id |
IOS3429.--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-2424 |
institution |
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia |
institution_id |
475 |
institution_type |
library:special library |
library |
Perpustakaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI |
library_id |
121 |
collection |
Indonesian Journal of Forestry Research |
repository_id |
3429 |
subject_area |
Kehutanan Lingkungan Pertanian |
city |
BOGOR |
province |
JAWA BARAT |
repoId |
IOS3429 |
first_indexed |
2017-02-25T18:55:52Z |
last_indexed |
2017-02-25T18:55:52Z |
recordtype |
dc |
merged_child_boolean |
1 |
_version_ |
1800763726052196352 |
score |
17.13294 |