PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN DI HUTAN DESA BUNTOI, KECAMATAN KAHAYAN HILIR, KABUPATEN PULANG PISAU, PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Main Authors: Muttaqin,S.Hut,M.For.Sc,Ph.D, Muhammad Zahrul, Samsoedin, Ismayadi, Subarudi, Subarudi, Nurtjahjawilasa, Nurtjahjawilasa, Hamdani, Faridh Almuhayat Uhib
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Centre for Research and Development on Social, Economy, Policy and Climate Change , 2017
Subjects:
Online Access: http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JAKK/article/view/2351
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JAKK/article/view/2351/pdf
Daftar Isi:
  • Hutan Desa (HD) merupakan hutan negara yang tidak dibebani hak dan dikelola oleh desa untuk kesejahteraan desa. Desa yang memiliki HD bertanggung jawab atas pemanfaatan sumber daya hutan secara lestari. Pengembangan HD di desa Buntoi masih dalam tahap awal sehingga perlu dilakukan penggalian potensi dari berbagai aspek seperti aspek jasa lingkungan, kebijakan dan kelembagaan, dan potensi mata pencaharian yang berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis potensi jasa lingkungan beserta faktor-faktor yang memengaruhi dalam pengembangannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan jasa air di Desa Buntoi selama ini hanya mengandalkan air sungai yang berwarna coklat karena tidak memiliki sumber mata air. Secara bentang alam tidak ditemukan areal yang khas untuk dapat menarik kedatangan wisatawan, akan tetapi potensi keanekaragaman hayati dan penyerapan karbon di HD kurang optimal dimanfaatkan untuk menarik wisatawan. Ketidakoptimalan pemanfaatan jasa lingkungan di HD Buntoi disebabkan oleh: (1) Persepsi masyarakat lokal yang belum mendukung pemanfataan jasa ekosistem; dan (2) Kurangnya dukungan dari pemerintah daerah dalam pemanfaatan jasa ekosistem di hutan desa. Adapun kegiatan yang dapat dikembangkan untuk memanfaatkan keanekaragaman hayati, keindahan bentang alam, dan konservasi karbon di desa hutan yaitu ekowisata danprogram pengurangan emisi berbasis REDD+.