VARIASI GENETIK PERTUMBUHAN SEMAI PADA UJI PROVENAN NYAMPLUNG (Calophyllum inophyllum) DARI DELAPAN PULAU DI INDONESIA
Main Authors: | Hasnah, Tri Maria, Windyarini, Eritrina |
---|---|
Other Authors: | Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan |
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/BPTPTH/article/view/2013 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/BPTPTH/article/view/2013/1694 |
ctrlnum |
--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-2013 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="en-US">VARIASI GENETIK PERTUMBUHAN SEMAI PADA UJI PROVENAN NYAMPLUNG (Calophyllum inophyllum) DARI DELAPAN PULAU DI INDONESIA</title><creator>Hasnah, Tri Maria</creator><creator>Windyarini, Eritrina</creator><subject lang="en-US">Indonesia; nyamplung; semai; variasi genetik</subject><description lang="en-US">Nyamplung (Calophyllum inophyllum) menjadi salah satu jenis HHBK yang berpotensi sebagai biofuel mulai banyak dikembangkan untuk mendukung kebijakan energi nasional pemerintah. Adanya sumber benih Nyamplung sebagai penyedia bahan baku menjadi kebutuhan mendesak. Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber benih membutuhkan serangkaian uji-uji pemuliaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi genetik pertumbuhan semai Nyamplung dari 8 pulau di Indonesia sebagai informasi awal bagi seleksi dalam uji provenan/ras lahan yang akan dilakukan. Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Berblok (RCBD) yang terdiri atas 8 provenan (@25 semai) dengan 6 ulangan (blok), sehingga total ada 1200 semai. Provenan tersebut berasal dari Gunung Kidul (Jawa), Padang (Sumatera), Ketapang (Kalimantan), Madura (Madura), Dompu (Sumbawa), Selayar (Sulawesi), Bali (Bali), dan Yapen (Papua). Karakter yang diamati adalah tinggi, diameter, kekokohan semai dan persen hidup yang dilakukan setiap bulan hingga semai siap tanam (6 bulan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persen jadi semai Nyamplung dari 8 pulau di Indonesia berbeda nyata antar provenan, dengan kisaran 56,00% (Bali) - 96,67% (Padang) pada umur 6 bulan. Masing-masing provenan membutuhkan waktu rata-rata 2 bulan untuk beradaptasi di persemaian (persen jadi semai stabil pada bulan ke-3). Pertumbuhan semai dari Provenan Ketapang menjadi yang terbaik dari 8 pulau di Indonesia (tinggi semai 50,16 cm, diameter semai 7,79 mm dan kekokohan semai 6,49 cm/mm).</description><publisher lang="en-US">Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan</publisher><contributor lang="en-US">Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan</contributor><date>2016-09-05</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Other:</type><type>File:application/pdf</type><identifier>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/BPTPTH/article/view/2013</identifier><identifier>10.20886/bptpth.2014.2.2.77-88</identifier><source lang="en-US">Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan; Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan; 77-88</source><source>2527-6565</source><source>2354-8568</source><language>eng</language><relation>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/BPTPTH/article/view/2013/1694</relation><rights lang="en-US">Copyright (c) 2016 Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan</rights><rights lang="en-US">http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0</rights><recordID>--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-2013</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Journal:Article Journal Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion Other Other: File:application/pdf File Journal:eJournal |
author |
Hasnah, Tri Maria Windyarini, Eritrina |
author2 |
Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan |
title |
VARIASI GENETIK PERTUMBUHAN SEMAI PADA UJI PROVENAN NYAMPLUNG (Calophyllum inophyllum) DARI DELAPAN PULAU DI INDONESIA |
publisher |
Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan |
publishDate |
2016 |
topic |
Indonesia nyamplung semai variasi genetik |
url |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/BPTPTH/article/view/2013 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/BPTPTH/article/view/2013/1694 |
contents |
Nyamplung (Calophyllum inophyllum) menjadi salah satu jenis HHBK yang berpotensi sebagai biofuel mulai banyak dikembangkan untuk mendukung kebijakan energi nasional pemerintah. Adanya sumber benih Nyamplung sebagai penyedia bahan baku menjadi kebutuhan mendesak. Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber benih membutuhkan serangkaian uji-uji pemuliaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi genetik pertumbuhan semai Nyamplung dari 8 pulau di Indonesia sebagai informasi awal bagi seleksi dalam uji provenan/ras lahan yang akan dilakukan. Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Berblok (RCBD) yang terdiri atas 8 provenan (@25 semai) dengan 6 ulangan (blok), sehingga total ada 1200 semai. Provenan tersebut berasal dari Gunung Kidul (Jawa), Padang (Sumatera), Ketapang (Kalimantan), Madura (Madura), Dompu (Sumbawa), Selayar (Sulawesi), Bali (Bali), dan Yapen (Papua). Karakter yang diamati adalah tinggi, diameter, kekokohan semai dan persen hidup yang dilakukan setiap bulan hingga semai siap tanam (6 bulan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persen jadi semai Nyamplung dari 8 pulau di Indonesia berbeda nyata antar provenan, dengan kisaran 56,00% (Bali) - 96,67% (Padang) pada umur 6 bulan. Masing-masing provenan membutuhkan waktu rata-rata 2 bulan untuk beradaptasi di persemaian (persen jadi semai stabil pada bulan ke-3). Pertumbuhan semai dari Provenan Ketapang menjadi yang terbaik dari 8 pulau di Indonesia (tinggi semai 50,16 cm, diameter semai 7,79 mm dan kekokohan semai 6,49 cm/mm). |
id |
IOS3429.--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-2013 |
institution |
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia |
institution_id |
475 |
institution_type |
library:special library |
library |
Perpustakaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI |
library_id |
121 |
collection |
Indonesian Journal of Forestry Research |
repository_id |
3429 |
subject_area |
Kehutanan Lingkungan Pertanian |
city |
BOGOR |
province |
JAWA BARAT |
repoId |
IOS3429 |
first_indexed |
2016-09-28T01:14:16Z |
last_indexed |
2017-10-20T00:06:24Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1764501240641748992 |
score |
17.538404 |