PENGARUH FREKWENSI PEMELIHARAAN TANAMAN MUDA TERHADAP PERTUMBUHAN MERANTI DI LAPANGAN
Main Authors: | Mindawati, Nina, Heryati, Yetti |
---|---|
Format: | Article info eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHT/article/view/1942 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHT/article/view/1942/1660 |
ctrlnum |
--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-1942 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="id-ID">PENGARUH FREKWENSI PEMELIHARAAN TANAMAN MUDA TERHADAP PERTUMBUHAN MERANTI DI LAPANGAN</title><creator>Mindawati, Nina</creator><creator>Heryati, Yetti</creator><subject lang="id-ID">Frekuensi pemeliharaan, pertumbuhan, shorea, tengkawang</subject><description lang="id-ID">Shorea atau meranti dikenal di perdagangan dunia sebagai kayu tropik yang cukup berperan penting. Program pembangunan HTI tengkawang tidak akan berhasil dengan baik jika tanpa dilakukan pemeliharaan pada tanaman muda di lapangan. Penelitian mengenai macam dan frekwensi pemeliharaan terhadap tanaman muda di lapangan telah dilakukan di HP Haurbentes, Jasinga, Jawa Barat. Rancangan yang digunakan adalah Acak Lengkap dengan dua tipe pemeliharaan yang dilakukan sampai tanaman berumur 3 tahun, yaitu berupa pemeliharaan intensif dan kurang intensif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemeliharaan intensif berpengaruh secara nyata terhadap rata-rata pertumbuhan tinggi dan diameter jenis S. stenoptera sebesar 3,19 m dan 3,64 cm, sedangkan jenis S. mecistopteryx sebesar 3,43 m dan 3,76 cm. Prestasi kerja pembangunan hutan tanaman meranti mulai dari penyiapan lahan, penanaman dengan pemeliharaan yang intensif selama 3 tahun memerlukan sekitar 66 HOK/ha, sedangkan jika pemeliharaan kurang intensif sebesar 56 HOK/ha. Kondisi tanah dan tumbuhan bawah di areal dengan pemeliharaan yang intensif menunjukkan hasil yang lebih baik ditinjau dari pH tanah, N total, P tersedia dan KTK serta nilai INP tumbuhan bawah jika dibanding pemeliharaan kurang intensif.</description><publisher lang="id-ID">Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan</publisher><contributor lang="id-ID"/><date>2017-01-25</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Other:</type><type>Other:</type><type>Other:</type><identifier>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHT/article/view/1942</identifier><identifier>10.9868/jpht.v3i2.1942</identifier><source lang="en-US">Jurnal Penelitian Hutan Tanaman; Vol 3, No 2 (2006): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN; 63-77</source><source lang="id-ID">Jurnal Penelitian Hutan Tanaman; Vol 3, No 2 (2006): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN; 63-77</source><source>2442-8930</source><source>1829-6327</source><language>ind</language><relation>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHT/article/view/1942/1660</relation><rights lang="en-US">Copyright (c) 2016 Jurnal Penelitian Hutan Tanaman</rights><rights lang="en-US">http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0</rights><recordID>--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-1942</recordID></dc>
|
language |
ind |
format |
Journal:Article Journal Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion Other Other: Journal:eJournal |
author |
Mindawati, Nina Heryati, Yetti |
title |
PENGARUH FREKWENSI PEMELIHARAAN TANAMAN MUDA TERHADAP PERTUMBUHAN MERANTI DI LAPANGAN |
publisher |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan |
publishDate |
2017 |
topic |
Frekuensi pemeliharaan pertumbuhan shorea tengkawang |
url |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHT/article/view/1942 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHT/article/view/1942/1660 |
contents |
Shorea atau meranti dikenal di perdagangan dunia sebagai kayu tropik yang cukup berperan penting. Program pembangunan HTI tengkawang tidak akan berhasil dengan baik jika tanpa dilakukan pemeliharaan pada tanaman muda di lapangan. Penelitian mengenai macam dan frekwensi pemeliharaan terhadap tanaman muda di lapangan telah dilakukan di HP Haurbentes, Jasinga, Jawa Barat. Rancangan yang digunakan adalah Acak Lengkap dengan dua tipe pemeliharaan yang dilakukan sampai tanaman berumur 3 tahun, yaitu berupa pemeliharaan intensif dan kurang intensif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemeliharaan intensif berpengaruh secara nyata terhadap rata-rata pertumbuhan tinggi dan diameter jenis S. stenoptera sebesar 3,19 m dan 3,64 cm, sedangkan jenis S. mecistopteryx sebesar 3,43 m dan 3,76 cm. Prestasi kerja pembangunan hutan tanaman meranti mulai dari penyiapan lahan, penanaman dengan pemeliharaan yang intensif selama 3 tahun memerlukan sekitar 66 HOK/ha, sedangkan jika pemeliharaan kurang intensif sebesar 56 HOK/ha. Kondisi tanah dan tumbuhan bawah di areal dengan pemeliharaan yang intensif menunjukkan hasil yang lebih baik ditinjau dari pH tanah, N total, P tersedia dan KTK serta nilai INP tumbuhan bawah jika dibanding pemeliharaan kurang intensif. |
id |
IOS3429.--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-1942 |
institution |
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia |
institution_id |
475 |
institution_type |
library:special library |
library |
Perpustakaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI |
library_id |
121 |
collection |
Indonesian Journal of Forestry Research |
repository_id |
3429 |
subject_area |
Kehutanan Lingkungan Pertanian |
city |
BOGOR |
province |
JAWA BARAT |
repoId |
IOS3429 |
first_indexed |
2016-09-28T01:14:56Z |
last_indexed |
2017-07-11T02:44:02Z |
recordtype |
dc |
merged_child_boolean |
1 |
_version_ |
1800764134965379072 |
score |
16.845257 |