PENGARUH ASAL POPULASI DAN POHON INDUK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT MERANTI TEMBAGA (Shorea leprosula Miq.) SEBAGAI MATERI UNTUK PERBANYAKAN KLONAL

Main Authors: Mashudi, Mashudi, Pudjiono, Sugeng, Rayan, Rayan, Sulaeman, Maman
Format: Article info eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Ekosistem Hutan Dipterokarpa , 2016
Subjects:
Online Access: http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPED/article/view/1707
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPED/article/view/1707/1522
Daftar Isi:
  • Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh asal populasi dan pohon induk terhadap variasi pertumbuhan bibit meranti tembaga (S. leprosula) sebagai materi untuk perbanyakan klonal. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial dengan 2 faktor, yaitu asal populasi (Kenangan, Kalimantan Timur; Bukit Baka, Kalimantan Tengah dan Gunung Bunga, Kalimantan Barat) dan pohon induk (19 pohon induk dari Kaltim, 4 pohon induk dari Kalteng dan 19 pohon induk dari Kalbar). Dalam penelitian ini faktor pohon induk bersarang (nested) dalam faktor asal populasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan asal populasi dan pohon induk berpengaruh sangat signifikan terhadap parameter yang diamati, yaitu tinggi, diameter batang dan jumlah percabangan. Populasi Kenangan menghasilkan bibit dengan tinggi, diameter batang dan jumlah percabangan terbesar yaitu masing-masing 132,3 cm; 10,6 mm dan 7,2 buah. Sepuluh pohon induk terbaik dalam karakter tinggi bibit adalah pohon induk nomor 7, 3, 4, 6, 18, 27, 10, 12, 1 dan 13 berturut-turut sebesar 173,3 cm; 166,1 cm; 165,8 cm; 160,8 cm; 150,0 cm; 142,1 cm; 141,6 cm; 140,5 cm, 137,7 cm dan 133,4 cm. Sepuluh pohon induk terbaik dalam karakter diameter batang adalah pohon induk nomor 7, 4, 6, 18, 3, 10, 17, 15, 19 dan 1 berturut-turut sebesar 13,63 mm; 13,00 mm; 12,93 mm; 12,42 mm;12,35 mm; 11,11 mm; 11,03 mm; 10,96 mm; 10,78 mm dan 10,63 mm. Sepuluh pohon induk terbanyak dalam karakter jumlah percabangan adalah pohon induk nomor 3, 16, 12, 6, 9, 19, 2, 1, 17 dan 11 berturut-turut sebanyak 8,7 cabang; 8,5 cabang; 8,1 cabang; 8,0 cabang; 7,9 cabang; 7,5 cabang; 7,4 cabang; 7,3 cabang; 7,3 cabang dan 7,3 cabang.