KONDISI LINGKUNGAN TEMPAT TUMBUH Shorea johorensis Foxw. DI AREAL HPH PT. AYA YAYANG INDONESIA, KALIMANTAN SELATAN

Main Authors: Panjaitan, Sudin, Wahyuningtyas, Reni S., Adawiyah, Rabiatul
Format: Article info eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Ekosistem Hutan Dipterokarpa , 2016
Subjects:
Online Access: http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPED/article/view/1662
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPED/article/view/1662/1476
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa kondisi lingkungan tempat tumbuh Shorea johorensis Foxw., seperti: persentase intensitas cahaya matahari yang masuk, pH tanah dan ketinggian tempat di areal HPH PT. Aya Yayang Indonesia (PT. AYI). Inventarisasi permudaan S. johorensis dilakukan pada plot pengamatan berukuran 50 m x 50 m yang dibagi menjadi 5 blok/ ulangan (10 m x 50 m) dan di dalamnya terdapat 5 petak (10 m x 10 m). Pada masing-masing petak dibuat petak-petak yang lebih kecil untuk pengamatan permudaan tingkat tiang (10 m x 10 m), pancang (5 m x 5 m) dan semai (2 m x 2 m). Hasil penelitian menunjukkan bahwa di lokasi pengamatan (PT. AYI), jumlah semai S. johorensis cukup banyak yaitu 28 batang (2.800 anakan/ha), sedangkan pancang 29 batang (464 ha) dan tiang 19 batang (76 batang/ha) atau tergolong sangat miskin. Intensitas cahaya di sekitar permudaan tingkat semai, pancang dan tiang berturut-turut antara 22%-30%, 22%-31% dan 29%-36%. Perbedaan yang tidak jauh antara intensitas cahaya di sekitar semai, pancang dan tiang menunjukkan bahwa penutupan tajuk bagian atas cukup rapat sehingga sedikit sekali sinar matahari yang masuk, baik pada lapisan tengah sampai lapisan bawah hutan. Kondisi tersebut diduga menjadi penghambat pertumbuhan permudaan S. johorensis, yang ditunjukkan jumlah semai yang berlimpah ternyata tidak diimbangi dengan stok permudaan tingkat tiang dan pancang. Diduga keterbatasan intensitas cahaya yang masuk menghambat pertumbuhan pancang dan tiang sehingga menjadi stagnan dan mati. pH tanah di lokasi penelitian berkisar antara 4,18 - 4,2 (sangat asam). Pada kondisi demikian S. johorensis masih dapat tumbuh. Permudaan S. johorensis pada lokasi penelitian ditemukan pada ketinggian 300 m dpl.