EVALUASI PERUBAHAN LINGKUNGAN WILAYAH PESISIR SURABAYA TIMUR SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT MULTITEMPORAL

Main Authors: Moko, Grace Idolayanti, Wiweka, Wiweka
Format: Article info eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Lingkungan (P3KLL) , 2012
Subjects:
Online Access: http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JKLH/article/view/1440
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JKLH/article/view/1440/1303
ctrlnum --ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-1440
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="en-US">EVALUASI PERUBAHAN LINGKUNGAN WILAYAH PESISIR SURABAYA TIMUR SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT MULTITEMPORAL</title><creator>Moko, Grace Idolayanti</creator><creator>Wiweka, Wiweka</creator><subject lang="en-US">Pesisir, Tutupan Lahan, Garis Pantai, Kekeruhan Air Laut, SPOT-4, ALOS/AVNIR-2</subject><description lang="en-US">Wilayah pesisir merupakan daerah pertemuan antara darat dan laut; ke arah darat meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat &#x2013; sifat laut seperti pasang surut, angin laut, dan perembesan air asin; sedangkan ke arah laut wilayah pesisir mencakup bagian laut yang masih dipengaruhi oleh proses &#x2013; proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat seperti penggundulan hutan dan pencemaran. Surabaya Timur &#x2013; Sidoarjo merupakan daerah yang relatif mengalami perubahan. Di kawasan pesisir ini juga mengalami peristiwa penting yaitu peristiwa lumpur Lapindo. Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk memantau perubahan pada wilayah pesisir. Salah satunya menggunakan teknologi penginderaan jauh. Hal ini dilakukan karena data penginderaan jauh memilki wilayah cakupan yang luas, cepat, serta efisien. Data yang digunakan adalah citra satelit ALOS/AVNIR-2 tahun 2006 dan 2008 serta SPOT-4 tahun 2009. Data tersebut digunakan untuk menganalisis perubahan tutupan lahan, garis pantai, serta tingkat kekeruhan air laut. Metode klasifikasi terbimbing digunakan untuk mengetahui tutupan lahan di wilayah pesisir Surabaya Timur &#x2013; Sidoarjo, sedangkan kekeruhan air laut menggunakan algoritma Total Suspended Solid (TSS). Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan perubahan tutupan lahan yang signifikan pada kelas pemukiman, rumput/tanah kosong, dan empang. Dimana sejak tahun 2006 hingga 2009, luasan pemukiman selalu bertambah yaitu 184,7 ha , sedangkan empang dan rumput/tanah kosong mengalami penurunan luasan yaitu kelas empang sebesar 48,04 ha dan rumput/tanah kosong sebesar 199,31ha. Untuk tingkat kekeruhan air laut, nilai yang mendominasi wilayah perairan Surabaya &#x2013; Sidoarjo adalah 0-200mg/l. Sejak tahun 2006 hingga 2009 terjadi perubahan garis pantai yang diikuti dengan terjadinya perubahan daratan. Pada tahun 2006 &#x2013; 2008 perubahan daratan sebesar 51,01 ha sedangkan tahun 2008 &#x2013; 2009 perubahannya sebesar 18,92 ha.</description><publisher lang="en-US">Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Lingkungan (P3KLL)</publisher><contributor lang="en-US"/><date>2012-06-01</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Other:</type><type>Other:</type><identifier>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JKLH/article/view/1440</identifier><identifier>10.20886/jklh.2012.6.1.23-37</identifier><source lang="en-US">Jurnal Ecolab; Vol 6, No 1 (2012): Jurnal Ecolab; 23-37</source><source>2502-8812</source><source>1978-5860</source><language>eng</language><relation>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JKLH/article/view/1440/1303</relation><rights lang="en-US">Copyright (c) 2016 Jurnal Ecolab</rights><rights lang="en-US">http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0</rights><recordID>--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-1440</recordID></dc>
language eng
format Journal:Article
Journal
Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Other
Other:
Journal:eJournal
author Moko, Grace Idolayanti
Wiweka, Wiweka
title EVALUASI PERUBAHAN LINGKUNGAN WILAYAH PESISIR SURABAYA TIMUR SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT MULTITEMPORAL
publisher Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Lingkungan (P3KLL)
publishDate 2012
topic Pesisir
Tutupan Lahan
Garis Pantai
Kekeruhan Air Laut
SPOT-4
ALOS/AVNIR-2
url http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JKLH/article/view/1440
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JKLH/article/view/1440/1303
contents Wilayah pesisir merupakan daerah pertemuan antara darat dan laut; ke arah darat meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat – sifat laut seperti pasang surut, angin laut, dan perembesan air asin; sedangkan ke arah laut wilayah pesisir mencakup bagian laut yang masih dipengaruhi oleh proses – proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat seperti penggundulan hutan dan pencemaran. Surabaya Timur – Sidoarjo merupakan daerah yang relatif mengalami perubahan. Di kawasan pesisir ini juga mengalami peristiwa penting yaitu peristiwa lumpur Lapindo. Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk memantau perubahan pada wilayah pesisir. Salah satunya menggunakan teknologi penginderaan jauh. Hal ini dilakukan karena data penginderaan jauh memilki wilayah cakupan yang luas, cepat, serta efisien. Data yang digunakan adalah citra satelit ALOS/AVNIR-2 tahun 2006 dan 2008 serta SPOT-4 tahun 2009. Data tersebut digunakan untuk menganalisis perubahan tutupan lahan, garis pantai, serta tingkat kekeruhan air laut. Metode klasifikasi terbimbing digunakan untuk mengetahui tutupan lahan di wilayah pesisir Surabaya Timur – Sidoarjo, sedangkan kekeruhan air laut menggunakan algoritma Total Suspended Solid (TSS). Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan perubahan tutupan lahan yang signifikan pada kelas pemukiman, rumput/tanah kosong, dan empang. Dimana sejak tahun 2006 hingga 2009, luasan pemukiman selalu bertambah yaitu 184,7 ha , sedangkan empang dan rumput/tanah kosong mengalami penurunan luasan yaitu kelas empang sebesar 48,04 ha dan rumput/tanah kosong sebesar 199,31ha. Untuk tingkat kekeruhan air laut, nilai yang mendominasi wilayah perairan Surabaya – Sidoarjo adalah 0-200mg/l. Sejak tahun 2006 hingga 2009 terjadi perubahan garis pantai yang diikuti dengan terjadinya perubahan daratan. Pada tahun 2006 – 2008 perubahan daratan sebesar 51,01 ha sedangkan tahun 2008 – 2009 perubahannya sebesar 18,92 ha.
id IOS3429.--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-1440
institution Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
institution_id 475
institution_type library:special
library
library Perpustakaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI
library_id 121
collection Indonesian Journal of Forestry Research
repository_id 3429
subject_area Kehutanan
Lingkungan
Pertanian
city BOGOR
province JAWA BARAT
repoId IOS3429
first_indexed 2016-09-28T01:15:49Z
last_indexed 2016-09-28T01:15:49Z
recordtype dc
_version_ 1764501241502629888
score 17.538404