DEKOMPOSISI DAUN DAN RANTING MANGIUM OLER EMPAT JENIS FUNGI PELAPUK

Main Authors: Djarwanto, Djarwanto, Suprapti, Sihati
Other Authors: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan
Format: Article info eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan , 2009
Subjects:
Online Access: http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/1389
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/1389/1258
ctrlnum --ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-1389
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="id-ID">DEKOMPOSISI DAUN DAN RANTING MANGIUM OLER EMPAT JENIS FUNGI PELAPUK</title><creator>Djarwanto, Djarwanto</creator><creator>Suprapti, Sihati</creator><subject lang="id-ID">Daun dan ranting mangium; fungi pelapuk; pertumbuhan rniselium; degradasi</subject><description lang="id-ID">Proses dekomposisi daun dan ranting mangium (Acacia mangium) yang tertimbun di hutan, secara alami berjalan lambat, sehingga berpotensi menjadi sumber bahan kebakaran hutan. Empat jenis fungi pelapuk (HHB-341, HHB-346, HHB-347 dan HHB-348) digunakan sebagai aktivator untuk dekomposisi daun dan ranting mangium yang dibasahi dengan air suling atau air suling yang mengandung kapur 1 %, kemudian diinkubasikan selama 3 bulan. Tingkat degradasi contoh uji dievaluasi berdasarkan perubahan kandungan karbon organik, nitrogen total, kadar unsur hara dan kapasitas tukar kation (KTK). Hasilnya menunjukkan bahwa penyusutan bobot contoh uji yang diinokulasi fungi lebih besar dibandingkan dengan kontrol (tanpa inokulasi fungi). Inokulasi fungi menurunkan nisbah C/N menjadi 23,3-25,7. Nisbah C/N pada contoh yang diinokulasi fungi cenderung lebih rendah dibandingkan dengan kontrol. Nilai C/N yang rendah dijumpai pada contoh uji yang diinokulasi HHB-341 &amp; HHB-348 yaitu 23,3 &amp; 23,4. Inokulasi fungi meningkatkan unsur hara, menjadi N 0,67-0,83%; P 0,25-0,33%; K 0,32-0,51%; dan nilai KTK 28,01-34,68 me/100g dibandingkan dengan daun dan ranting mangium segar.</description><publisher lang="id-ID">Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan</publisher><contributor lang="id-ID">Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan</contributor><date>2009-03-01</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Other:</type><type>Other:</type><type>Other:</type><identifier>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/1389</identifier><identifier>10.20886/jphh.2009.27.1.1-10</identifier><source lang="en-US">Jurnal Penelitian Hasil Hutan; Vol 27, No 1 (2009): Jurnal Penelitian Hasil Hutan; 1-10</source><source lang="id-ID">Jurnal Penelitian Hasil Hutan; Vol 27, No 1 (2009): Jurnal Penelitian Hasil Hutan; 1-10</source><source>2442-8957</source><source>0216-4329</source><language>ind</language><relation>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/1389/1258</relation><rights lang="en-US">Copyright (c) 2016 Jurnal Penelitian Hasil Hutan</rights><rights lang="en-US">http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0</rights><recordID>--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-1389</recordID></dc>
language ind
format Journal:Article
Journal
Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Other
Other:
Journal:eJournal
author Djarwanto, Djarwanto
Suprapti, Sihati
author2 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan
title DEKOMPOSISI DAUN DAN RANTING MANGIUM OLER EMPAT JENIS FUNGI PELAPUK
publisher Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan
publishDate 2009
topic Daun dan ranting mangium
fungi pelapuk
pertumbuhan rniselium
degradasi
url http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/1389
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/1389/1258
contents Proses dekomposisi daun dan ranting mangium (Acacia mangium) yang tertimbun di hutan, secara alami berjalan lambat, sehingga berpotensi menjadi sumber bahan kebakaran hutan. Empat jenis fungi pelapuk (HHB-341, HHB-346, HHB-347 dan HHB-348) digunakan sebagai aktivator untuk dekomposisi daun dan ranting mangium yang dibasahi dengan air suling atau air suling yang mengandung kapur 1 %, kemudian diinkubasikan selama 3 bulan. Tingkat degradasi contoh uji dievaluasi berdasarkan perubahan kandungan karbon organik, nitrogen total, kadar unsur hara dan kapasitas tukar kation (KTK). Hasilnya menunjukkan bahwa penyusutan bobot contoh uji yang diinokulasi fungi lebih besar dibandingkan dengan kontrol (tanpa inokulasi fungi). Inokulasi fungi menurunkan nisbah C/N menjadi 23,3-25,7. Nisbah C/N pada contoh yang diinokulasi fungi cenderung lebih rendah dibandingkan dengan kontrol. Nilai C/N yang rendah dijumpai pada contoh uji yang diinokulasi HHB-341 & HHB-348 yaitu 23,3 & 23,4. Inokulasi fungi meningkatkan unsur hara, menjadi N 0,67-0,83%; P 0,25-0,33%; K 0,32-0,51%; dan nilai KTK 28,01-34,68 me/100g dibandingkan dengan daun dan ranting mangium segar.
id IOS3429.--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-1389
institution Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
institution_id 475
institution_type library:special
library
library Perpustakaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI
library_id 121
collection Indonesian Journal of Forestry Research
repository_id 3429
subject_area Kehutanan
Lingkungan
Pertanian
city BOGOR
province JAWA BARAT
repoId IOS3429
first_indexed 2016-09-28T01:15:17Z
last_indexed 2016-09-28T01:15:17Z
recordtype dc
merged_child_boolean 1
_version_ 1800763724599918592
score 17.13294