SIFAT PENGKARATAN BESI PADA LIMA JENIS KAYU ASAL SUKABUMI
Main Author: | Djarwanto, Djarwanto |
---|---|
Other Authors: | Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan |
Format: | Article info eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan
, 2009
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/1334 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/1334/1212 |
ctrlnum |
--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-1334 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="id-ID">SIFAT PENGKARATAN BESI PADA LIMA JENIS KAYU ASAL SUKABUMI</title><creator>Djarwanto, Djarwanto</creator><subject lang="id-ID">Sekrup logam; kayu; pengkaratan besi; kehilangan berat</subject><description lang="id-ID">Lima jenis kayu yang berasal dari Sukabumi, Jawa Barat, yaitu ki hantap (Sterculia oblongata R.Br.), ki kuya (Ficus vasculosa Wall.ex Miq.), ki lubang (Calophyllum grandiflorum JJS.), ki bancet (Turpinia sphaerocarpa Hassk.) dan ki bulu (Girroniera subaequalis Planch.), diuji sifat pengkaratannya terhadap sekrup logam menggunakan metode jam-pot. Contoh uji diambil dari bagian tepi (A), tengah (B), dan dalam (C) dari dua pohon yang berbeda. Hasilnya menunjukkan bahwa pengkaratan logam terjadi pada semua jenis kayu yang diuji. Tingkat pengkaratannya ditunjukkan dengan besarnya kehilangan berat sekrup yang bervariasi. Sifat korosif logam yang besar umumnya terjadi pada kayu ki bulu dan ki kuya. Kehilangan berat sekrup tertinggi didapatkan pada kayu ki bulu yang berasal dari pohon II bagian dalam (C) yaitu 25,68%, kemudian pada kayu ki kuya dari pohon I bagian tepi (A) yaitu 22,54%. Sedangkan kehilangan berat sekrup terendah terjadi pada kayu ki bancet pohon I bagian tengah (B) yaitu 0.41%.</description><publisher lang="id-ID">Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan</publisher><contributor lang="id-ID">Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan</contributor><date>2009-09-01</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Other:</type><type>Other:</type><type>Other:</type><identifier>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/1334</identifier><identifier>10.20886/jphh.2009.27.3.280-289</identifier><source lang="en-US">Jurnal Penelitian Hasil Hutan; Vol 27, No 3 (2009): Jurnal Penelitian Hasil Hutan; 280-289</source><source lang="id-ID">Jurnal Penelitian Hasil Hutan; Vol 27, No 3 (2009): Jurnal Penelitian Hasil Hutan; 280-289</source><source>2442-8957</source><source>0216-4329</source><language>ind</language><relation>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/1334/1212</relation><rights lang="en-US">Copyright (c) 2016 Jurnal Penelitian Hasil Hutan</rights><rights lang="en-US">http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0</rights><recordID>--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-1334</recordID></dc>
|
language |
ind |
format |
Journal:Article Journal Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion Other Other: Journal:eJournal |
author |
Djarwanto, Djarwanto |
author2 |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan |
title |
SIFAT PENGKARATAN BESI PADA LIMA JENIS KAYU ASAL SUKABUMI |
publisher |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan |
publishDate |
2009 |
topic |
Sekrup logam kayu pengkaratan besi kehilangan berat |
url |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/1334 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/1334/1212 |
contents |
Lima jenis kayu yang berasal dari Sukabumi, Jawa Barat, yaitu ki hantap (Sterculia oblongata R.Br.), ki kuya (Ficus vasculosa Wall.ex Miq.), ki lubang (Calophyllum grandiflorum JJS.), ki bancet (Turpinia sphaerocarpa Hassk.) dan ki bulu (Girroniera subaequalis Planch.), diuji sifat pengkaratannya terhadap sekrup logam menggunakan metode jam-pot. Contoh uji diambil dari bagian tepi (A), tengah (B), dan dalam (C) dari dua pohon yang berbeda. Hasilnya menunjukkan bahwa pengkaratan logam terjadi pada semua jenis kayu yang diuji. Tingkat pengkaratannya ditunjukkan dengan besarnya kehilangan berat sekrup yang bervariasi. Sifat korosif logam yang besar umumnya terjadi pada kayu ki bulu dan ki kuya. Kehilangan berat sekrup tertinggi didapatkan pada kayu ki bulu yang berasal dari pohon II bagian dalam (C) yaitu 25,68%, kemudian pada kayu ki kuya dari pohon I bagian tepi (A) yaitu 22,54%. Sedangkan kehilangan berat sekrup terendah terjadi pada kayu ki bancet pohon I bagian tengah (B) yaitu 0.41%. |
id |
IOS3429.--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-1334 |
institution |
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia |
institution_id |
475 |
institution_type |
library:special library |
library |
Perpustakaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI |
library_id |
121 |
collection |
Indonesian Journal of Forestry Research |
repository_id |
3429 |
subject_area |
Kehutanan Lingkungan Pertanian |
city |
BOGOR |
province |
JAWA BARAT |
repoId |
IOS3429 |
first_indexed |
2016-09-28T01:15:10Z |
last_indexed |
2017-02-25T18:55:52Z |
recordtype |
dc |
merged_child_boolean |
1 |
_version_ |
1800763724693241856 |
score |
17.13294 |