ANALISIS PERUBAHAN FISIOLOGI DAN BIOKIMIA BENIH TENGKAWANG SELAMA PENGERINGAN

Main Authors: Rohandi, Asep, Widyani, Nurin
Other Authors: Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Agroforestry
Format: Article info eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan , 2011
Subjects:
Online Access: http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHT/article/view/132
ctrlnum --ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-132
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="id-ID">ANALISIS PERUBAHAN FISIOLOGI DAN BIOKIMIA BENIH TENGKAWANG SELAMA PENGERINGAN</title><creator>Rohandi, Asep</creator><creator>Widyani, Nurin</creator><subject lang="id-ID">Biokimia, pengeringan; penurunan; fisiologi; S. stenoptera</subject><description lang="id-ID">Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari aspek fisiologi dan biokimia kemunduran (penurunan&#xA0;viabilitas) benih tengkawang (S. stenoptera) selama proses pengeringan. Berdasarkan kadar air awal&#xA0;benih (46,06%), target penurunan kadar air (TKA) dalam proses pengeringan adalah 45%, 40%, 35%,&#xA0;25%, 15% dan 8%. Rancangan yang digunakan merupakan RancanganAcak Lengkap dengan satu faktor&#xA0;yaitu pengeringan. Setiap perlakuan terdiri dari 25 satuan percobaan yang diulang 3 kali. Parameterfisiologi yang diamati meliputi daya berkecambah, kecepatan berkecambah dan nilai perkecambahan&#xA0;sedangkan parameter biokimia meliputi kandungan pati, lemak, protein dan daya hantar listrik. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa viabilitas benih semakin menurun sejalan dengan penurunan kadar air&#xA0;benih. Viabilitas maksimum dicapai pada benih segar (KA: 46,06%) dengan daya berkecambah 85,33%,&#xA0;kecepatan tumbuh 2,65% per etmal dan nilai perkecambahan 0,43. Kandungan biokimia (lemak, pati, dan&#xA0;daya hantar listik) benih&#xA0;S. stenoptera cenderung mengalami peningkatan, sedangkan protein cenderung&#xA0;mengalami penurunan dengan semakin menurunnya tingkat kadar air benih. Kadar air kritis benih&#xA0;S.&#xA0;stenoptera&#xA0;diduga terjadi pada target kadar air (TKA) 15%, karena pada TKA 8% benih sudah tidakmampu berkecambah (DB : 0%). Berdasarkan parameter fisiologi dan biokimia, benih S. stenoptera&#xA0;dapat&#xA0;dikategorikan ke dalam kelompok benih rekalsitran.</description><publisher lang="id-ID">Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan</publisher><contributor lang="id-ID">Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Agroforestry</contributor><date>2011-02-01</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Other:</type><type>Other:</type><identifier>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHT/article/view/132</identifier><identifier>10.20886/jpht.2011.8.1.31 - 40</identifier><source lang="en-US">Jurnal Penelitian Hutan Tanaman; Vol 8, No 1 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN; 31 - 40</source><source lang="id-ID">Jurnal Penelitian Hutan Tanaman; Vol 8, No 1 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN; 31 - 40</source><source>2442-8930</source><source>1829-6327</source><language>ind</language><rights lang="en-US">Copyright (c) 2015 Jurnal Penelitian Hutan Tanaman</rights><recordID>--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-132</recordID></dc>
language ind
format Journal:Article
Journal
Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Other
Other:
Journal:eJournal
author Rohandi, Asep
Widyani, Nurin
author2 Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Agroforestry
title ANALISIS PERUBAHAN FISIOLOGI DAN BIOKIMIA BENIH TENGKAWANG SELAMA PENGERINGAN
publisher Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan
publishDate 2011
topic Biokimia
pengeringan; penurunan; fisiologi; S. stenoptera
url http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHT/article/view/132
contents Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari aspek fisiologi dan biokimia kemunduran (penurunan viabilitas) benih tengkawang (S. stenoptera) selama proses pengeringan. Berdasarkan kadar air awal benih (46,06%), target penurunan kadar air (TKA) dalam proses pengeringan adalah 45%, 40%, 35%, 25%, 15% dan 8%. Rancangan yang digunakan merupakan RancanganAcak Lengkap dengan satu faktor yaitu pengeringan. Setiap perlakuan terdiri dari 25 satuan percobaan yang diulang 3 kali. Parameterfisiologi yang diamati meliputi daya berkecambah, kecepatan berkecambah dan nilai perkecambahan sedangkan parameter biokimia meliputi kandungan pati, lemak, protein dan daya hantar listrik. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa viabilitas benih semakin menurun sejalan dengan penurunan kadar air benih. Viabilitas maksimum dicapai pada benih segar (KA: 46,06%) dengan daya berkecambah 85,33%, kecepatan tumbuh 2,65% per etmal dan nilai perkecambahan 0,43. Kandungan biokimia (lemak, pati, dan daya hantar listik) benih S. stenoptera cenderung mengalami peningkatan, sedangkan protein cenderung mengalami penurunan dengan semakin menurunnya tingkat kadar air benih. Kadar air kritis benih S. stenoptera diduga terjadi pada target kadar air (TKA) 15%, karena pada TKA 8% benih sudah tidakmampu berkecambah (DB : 0%). Berdasarkan parameter fisiologi dan biokimia, benih S. stenoptera dapat dikategorikan ke dalam kelompok benih rekalsitran.
id IOS3429.--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-132
institution Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
institution_id 475
institution_type library:special
library
library Perpustakaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI
library_id 121
collection Indonesian Journal of Forestry Research
repository_id 3429
subject_area Kehutanan
Lingkungan
Pertanian
city BOGOR
province JAWA BARAT
repoId IOS3429
first_indexed 2016-09-28T01:14:56Z
last_indexed 2017-10-20T00:06:28Z
recordtype dc
merged_child_boolean 1
_version_ 1800764135771734016
score 16.845257