VARIASI PERTUMBUHAN BIBIT MERANTI TEMBAGA (Shorea leprosula) ASAL CABUTAN UNTUK PEMBANGUNAN TANAMAN PANGKAS
Main Authors: | Mashudi, Mashudi, Nur Cahyono, Dedy Dwi |
---|---|
Other Authors: | Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan |
Format: | Article info eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHT/article/view/1005 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHT/article/view/1005/934 |
ctrlnum |
--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-1005 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="id-ID">VARIASI PERTUMBUHAN BIBIT MERANTI TEMBAGA (Shorea leprosula) ASAL CABUTAN UNTUK PEMBANGUNAN TANAMAN PANGKAS</title><creator>Mashudi, Mashudi</creator><creator>Nur Cahyono, Dedy Dwi</creator><subject lang="id-ID">Asal populasi; cabutan; pohon induk; shorea leprosula; variasi pertumbuhan</subject><description lang="id-ID">Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui variasi pertumbuhan dan daya pertunasan bibit meranti tembaga asal cabutan dari dua populasi dengan kondisi berbeda sebagai materi untuk pembuatan tanaman pangkas. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola tersarang yang terdiri dari 2 faktor, yaitu asal populasi (Muara Wahau dan Berau, Kalimantan Timur) dan pohon induk (20 pohon induk dari Muara Wahau dan 14 pohon induk dari Berau). Dalam penelitian ini faktor pohon induk bersarang (nested) dalam faktor asal populasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan asal populasi dan pohon induk berpengaruh sangat signifikan terhadap parameter  yang  diamati,  yaitu  tinggi,  diameter  batang,  jumlah  percabangan,  jumlah  tunas  dan  panjang  tunas. Populasi Muara Wahau menghasilkan rata-rata pertumbuhan tinggi, diameter batang, jumlah percabangan, jumlah tunas dan panjang tunas lebih baik dari populasi Berau. Bibit-bibit terbaik dalam pertumbuhan tinggi, diameter batang, jumlah percabangan, jumlah tunas dan panjang tunas didominasi oleh pohon induk dari populasi Muara Wahau.</description><publisher lang="id-ID">Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan</publisher><contributor lang="id-ID">Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan</contributor><date>2016-03-16</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Other:</type><type>Other:</type><type>Other:</type><identifier>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHT/article/view/1005</identifier><identifier>10.20886/jpht.2015.12.1.5161</identifier><source lang="en-US">Jurnal Penelitian Hutan Tanaman; Vol 12, No 1 (2015): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN; 51-61</source><source lang="id-ID">Jurnal Penelitian Hutan Tanaman; Vol 12, No 1 (2015): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN; 51-61</source><source>2442-8930</source><source>1829-6327</source><language>ind</language><relation>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHT/article/view/1005/934</relation><rights lang="en-US">Copyright (c) 2016 Jurnal Penelitian Hutan Tanaman</rights><recordID>--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-1005</recordID></dc>
|
language |
ind |
format |
Journal:Article Journal Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion Other Other: Journal:eJournal |
author |
Mashudi, Mashudi Nur Cahyono, Dedy Dwi |
author2 |
Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan |
title |
VARIASI PERTUMBUHAN BIBIT MERANTI TEMBAGA (Shorea leprosula) ASAL CABUTAN UNTUK PEMBANGUNAN TANAMAN PANGKAS |
publisher |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan |
publishDate |
2016 |
topic |
Asal populasi cabutan pohon induk shorea leprosula variasi pertumbuhan |
url |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHT/article/view/1005 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHT/article/view/1005/934 |
contents |
Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui variasi pertumbuhan dan daya pertunasan bibit meranti tembaga asal cabutan dari dua populasi dengan kondisi berbeda sebagai materi untuk pembuatan tanaman pangkas. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola tersarang yang terdiri dari 2 faktor, yaitu asal populasi (Muara Wahau dan Berau, Kalimantan Timur) dan pohon induk (20 pohon induk dari Muara Wahau dan 14 pohon induk dari Berau). Dalam penelitian ini faktor pohon induk bersarang (nested) dalam faktor asal populasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan asal populasi dan pohon induk berpengaruh sangat signifikan terhadap parameter yang diamati, yaitu tinggi, diameter batang, jumlah percabangan, jumlah tunas dan panjang tunas. Populasi Muara Wahau menghasilkan rata-rata pertumbuhan tinggi, diameter batang, jumlah percabangan, jumlah tunas dan panjang tunas lebih baik dari populasi Berau. Bibit-bibit terbaik dalam pertumbuhan tinggi, diameter batang, jumlah percabangan, jumlah tunas dan panjang tunas didominasi oleh pohon induk dari populasi Muara Wahau. |
id |
IOS3429.--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai:article-1005 |
institution |
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia |
institution_id |
475 |
institution_type |
library:special library |
library |
Perpustakaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI |
library_id |
121 |
collection |
Indonesian Journal of Forestry Research |
repository_id |
3429 |
subject_area |
Kehutanan Lingkungan Pertanian |
city |
BOGOR |
province |
JAWA BARAT |
repoId |
IOS3429 |
first_indexed |
2016-09-28T01:14:56Z |
last_indexed |
2017-10-01T00:41:18Z |
recordtype |
dc |
merged_child_boolean |
1 |
_version_ |
1800764135089111040 |
score |
16.845257 |