KUALITAS ARANG 6 JENIS KAYU ASAL JAWA BARAT SEBAGAI PRODUK DESTILASI KERING
Main Authors: | Hastuti, Novitri, Pari, Gustan, Setiawan, Dadang, Mahpudin, Mahpudin, Saepuloh, Saepuloh |
---|---|
Other Authors: | Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan |
Format: | Article info eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/934 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/934/884 |
Daftar Isi:
- Enam jenis kayu asal Jawa Barat yaitu ki hiur (Castanopsis acuminatissima A.DC.), tunggeureuk (Castanopsis tunggurut), huru pedes (Cinnamomum iners Reinw.Ex Bl.), huru koja (Litsea angulata Bl.), ki kanteh (Ficus nervosa Heyne) dan kelapa ciung(Horsfieldia glabra Warb) di destilasi kering pada suhu 450°C -500°C selama 5 jam di retort destilasi. Destilat dari destilasi kering berupa arang, ter dan asap cair dihitung rendemennya. Hasil penelitian menunjukkan kualitas arang dari 6 jenis kayu memenuhi standar Indonesia tentang arang kayu dan briket arang kayu dengan nilai kalor berkisar 6743-6795 kal/g, kadar karbon terikat berkisar 79,42%-82,37%. Rendemen arang berkisar 27,43%-33.55%. Hasil analisis korelasi Pearson atas kadar lignin dan berat jenis kayu terhadap nilai kalor arang menunjukkan bahwa kadar lignin memiliki korelasi yang signifikan terhadap nilai kalor arang.