PENGARUH SUMBER BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM
Main Authors: | Djarwanto, Djarwanto, Suprapti, Sihati |
---|---|
Other Authors: | Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan |
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/796 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/796/3961 |
Daftar Isi:
- Budidaya jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) dengan media serbuk gergaji pada skala kecil dilakukan di Sukabumi, Jawa Barat. Media dibuat dari serbuk gergaji ditambah dedak 10%, kapur 1%, gips 0,4 % dan air bersih secukupnya. Media yang telah steril diinokulasi bibit dari tiga sumber, yaitu koleksi P3HH (A), petani Bogor (B) dan Sukabumi (C), yang diremuk dan sebagian dicolek. Media tersebut diletakkan pada posisi vertikal dan horizontal di ruang kultivasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan miselium pada media yang diinokulasi bibit B lebih lambat dibandingkan dengan bibit A dan C. Pertumbuhan miselium pada media yang diinokulasi bibit yang dicolek tidak berbeda dengan bibit yang diremuk. Pertumbuhan miselium pada media yang diletakkan pada posisi vertikal lebih cepat merata dibandingkan dengan yang diletakkan horizontal. Waktu awal panen dari media yang diinokulasi bibit C lebih cepat yaitu 34-35 hari setelah inokulasi dibandingkan dengan bibit A dan B 39-43 hari. Sampai umur 2 bulan setelah inokulasi, jumlah bobot tubuh buah terendah didapatkan pada media yang diinokulasi bibit C. Sedangkan hasil panen pada media yang diinokulasi bibit A dan B tidak berbeda nyata. Hasil panen dari media yang diinokulasi bibit yang diremuk hampir sama dengan yang dicolek. Sedangkan produksi jamur pada media yang diletakkan secara vertikal cenderung lebih tinggi dibandingkan pada media yang diletakkan secara horizontal.