PENGARUH KETEBALAN KAYU, KONSENTRASI LARUTAN DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP HASIL PENGAWETAN KAYU

Main Authors: Barly, Barly, Lelana, Neo Endra
Other Authors: Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan , 2010
Subjects:
Online Access: http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/782
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/782/3965
Daftar Isi:
  • Sifat keterawetan kayu dicirikan oleh jenis kayu, keadaan kayu, teknik dan bahan pengawet yang digunakan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh ketebalan kayu, konsentrasi bahan pengawet dan lama perendaman terhadap hasil pengawetan kayu yang dicapai. Kayu kering, sengon (Paraseriantheus falcataria (L.) Nielsen) dan tusam (Pinusmerkusii Jungh. et de Vries) diawetkan menggunakan campuran boraks dan asam borat dengan proses rendaman dingin dan rendaman panas. Retensi dinyatakan dalam kg/m3 asam borat (BAE) dan penetrasi dalam persen luas bidang yang ditembus. Pada perendaman dingin, retensi tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan dengan lama perendaman 168 jam pada konsentrasi 10%, yaitu sebesar 32,58 kg/m3, sedangkan terendah ditunjukkan oleh perlakuan dengan lama perendaman 24 jam pada konsentrasi 5%, yaitu sebesar 8,17 kg/m3. Sementara itu pada perendaman panas, retensi tertinggi ditunjukkan oleh tebal kayu 15 mm dengan lama perendaman 7 jam, yaitu sebesar 11,54 kg/m3 dan terendah ditunjukkan oleh tebal kayu 45 mm dengan lama perendaman 1 jam, yaitu sebesar 3,44 kg/m3.