FACTORS IMPROVING SELF-RELIANCE OF FARMERS IN COMMUNITY FOREST MANAGEMENT: CASE STUDY IN RANGGANG VILLAGE, TANAH LAUT REGENCY, SOUTH KALIMANTAN

Main Author: Ruhimat, Idin Saepudin
Other Authors: Puslitbang Perubahan Iklim dan Kebijakan
Format: Article info eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim , 2014
Subjects:
Online Access: http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/696
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/696/681
Daftar Isi:
  • Lack of farmers' self-reliance is one of inhibiting factors of community forest management in Ranggang village. This study aims to analyze the influencing factors to farmers' self-reliance and to formulate possible improvement efforts. This research was conducted in Ranggang village, using survey method with explanatory approach. The analytical method used is Structural Equation Modeling (SEM) analysis with SmartPLs 2.0 M3 program. Results showed that the farmers ability and dynamic level directly affect to farmers' selfreliance, while socio-cultural environment, farmers characteristics, external support, extention performance, and innovation availability are all have indirect effects. This study concluded that the farmers' self-reliance in community forest management in Ranggang village is low due to lack of farmers ability and dynamism in community forest management Therefore, improvement can be done by increasing farmers ability and dynamism. National and regional governments are advised to strengthen the institutions of education, training and forestry extension, increased capacity of forestry extension workers and availability of technological innovation covering both technical and nontechnical.
  • Rendahnya tingkat kemandirian petani merupakan salah satu faktor penghambat keberhasilan petani dalam pengelolaan hutan rakyat di Desa Ranggang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemandirian petani dan merumuskan usaha peningkatan kemandirian petani dalam pengelolaan hutan rakyat di Desa Ranggang. Penelitian dilaksanakan di Desa Ranggang, Kabupaten Tanah Laut, Kalsel menggunakan metode survei yang bersifat eksplanasi. Data dianalisis menggunakan pendekatan Structural Equation Modeling (SEM) dengan program SmartPLs 2.0 M3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kemampuan dan kedinamisan petani dalam pengelolaan hutan rakyat merupakan faktor yang berpengaruh langsung terhadap tingkat kemandirian petani, sedangkan lingkungan sosial budaya, karakteristik petani, dukungan pihak luar, kinerja penyuluhan dan tingkat ketersediaan inovasi merupakan faktor yang berpengaruh tidak langsung. Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa tingkat kemandirian petani dalam pengelolaan hutan rakyat di Desa Ranggang masih rendah, hal ini disebabkan oleh rendahnya kemampuan dan kedinamisan petani. Oleh karena itu, peningkatan kemandirian petani dapat dilakukan melalui peningkatan kemampuan dan kedinamisan petani dalam pengelolaan hutan rakyat. Pemerintah pusat dan daerah disarankan untuk melakukan penguatan kelembagaan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kehutanan di daerah, peningkatan kapasitas penyuluh kehutanan dan peningkatan ketersediaan inovasi teknologi yang mencakup teknis maupun non teknis.