RESPON MORFOFISIOLOGI DAN SENSITIVITAS LIMA JENIS TANAMAN HUTAN TERHADAP CEKAMAN KEKERINGAN DAN GENANGANRINGAN DAN GENANGAN
Main Authors: | Yuniarti, Naning, Istiadi, Yossa, Sudrajat, Dede J. |
---|---|
Other Authors: | Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan |
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/BPTPTH/article/view/6957 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/BPTPTH/article/view/6957/5831 |
Daftar Isi:
- Gagalnya penanaman di lapangan diantaranya akibat bibit jenis-jenis tanaman hutan tidak mampu beradaptasi terhadap cekaman kekeringan dan genangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) Pengaruh perlakuan cekaman lingkungan dan jenis tanaman terhadap morfologi bibit tanaman, (2) Pengaruh perlakuan cekaman lingkungan dan jenis tanaman terhadap sensitivitas tanaman, dan (3) Respon sensitivitas jenis tanaman berdasarkan Indeks Sensitivitas. Jenis yang digunakan yaitu kayu putih (Meulaleuca cajuputi), matoa (Pometia pinnata), balsa (Ochroma pyramidale), eboni (Diospyros celebica) dan meranti tembaga (Shorea leprosula). Perlakuan cekaman menggunakan 5 perlakuan, yaitu kapasitas lapang 100%, 75%, 50%, 25%, dan perlakuan genangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) perlakuan cekaman lingkungan dan jenis tanaman berpengaruh terhadap semua respon pertumbuhan morfologi bibit, (2) perlakuan jenis tanaman berpengaruh terhadap sensitivitas tanaman, dan (3) kayu putih termasuk jenis yang peka terhadap kekeringan tetapi termasuk jenis yang toleran terhadap genangan. Balsa merupakan jenis yang yang peka terhadap kekeringan dan genangan. Meranti tembaga adalah jenis yang toleran terhadap kekeringan tetapi termasuk jenis yang peka terhadap genangan. Namun eboni dan matoa termasuk jenis yang peka terhadap genangan.