TYPOLOGY OF LAND USE BY COMMUNITY ON BUFFER ZONE OF AKETAJAWE LOLOBATA NATIONAL PARK IN EAST HALMAHERA REGENCY

Main Authors: Nurrani, Lis, Bismark, M, Tabba, Supratman
Other Authors: Puslitbang Perubahan Iklim dan Kebijakan
Format: Article info eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim , 2014
Subjects:
Online Access: http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/695
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/695/680
Daftar Isi:
  • Role of buffer zone is vital for conservation and sustainability of a national park, because it can hinder from negative activity of the community to the conservation area. This research was conducted inAketajawe Lolobata National Park buffer zone. Aimed to obtain the ideal model of land management based on land use patterns, biophysical condition and wildlife habitat parameters. Sample villages and respondents determined by purposive sampling, with sampling intensity 10%. Research methods using combination of semi-structured interview technique and field survei. Scrutiny results revealed that Aketajawe Lolobata National Park buffer zone composed of green lane, interaction pathways and cultivation pathways. This zone is dominated by interaction pathway in the form of mixed garden, monoculture garden and intercropping garden with coconut as a major plant.While teak community forests which should be the main plant species on interaction pathways, it was found on cultivation pathways. Wildlife on community land use consists of 39 species of birds, five species of mammals, seven species of reptiles, two species of amphibians and various of insects and other water animals. Mixed garden is the most ideal land use patterns based on the criteria of land biological conservation and environmental availability as a wildlife habitat.
  • Peran zona penyangga sangat vital bagi konservasi dan kelestarian sebuah taman nasional, wilayah ini merupakan penyangga bagi aktivitas negatif masyarakat ke dalam kawasan konservasi. Penelitian ini dilakukan pada zona penyangga Taman Nasional Aketajawe Lolobata. Bertujuan untuk memperoleh model pengelolaan lahan yang ideal berdasarkan parameter pola penggunaan lahan, kondisi biofisik lahan dan habitat satwa. Desa sampel dan responden ditentukan secara pur posive sampling, dengan intensitas sampling 10%. Metode pengambilan data menggunakan kombinasi teknik wawancara semi terstruktur dan survei lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zona penyangga Lolobata terdiri dari jalur hijau, jalur interaksi dan jalur budidaya. Wilayah ini didominasi oleh jalur interaksi berupa pola kebun campuran, kebun murni dan kebun tumpangsari dengan tanaman utama kelapa. Hutan rakyat jati yang seharusnya menjadi jenis tanaman utama penyusun jalur interaksi justru ditemukan pada jalur budidaya. Satwa yang diketahui melakukan aktivitas pada penggunaan lahan masyarakat yaitu sekitar 39 jenis burung, lima jenis mamalia, tujuh jenis reptilia, dua jenis amfibi dan selebihnya serangga dan satwa air lainnya. Kebun campuran merupakan pola penggunaan lahan paling ideal berdasarkan kriteria konservasi biologi lahan dan ketersediaan lingkungan sebagai habitat satwa.