CARBON STOCK POTENCY OF SUB MONTANE FOREST STAND IN MOUNT HALIMUN SALAK NATIONAL PARK
Main Authors: | Arifanti, Virni Budi, Dharmawan, I Wayan Susi, Wicaksono, Donny |
---|---|
Other Authors: | Puslitbang Perubahan Iklim dan Kebijakan |
Format: | Article info eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/680 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/680/665 |
Daftar Isi:
- Several baseline data of natural forest carbon stock is needed to support REDD+ (Reducing Emission from Deforestation and Degradation+) implementation as a mitigation effort for climate change issue in Indonesia. According to IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) Guidelines 2006, carbon stock calculation should be measurable, transparent, verifiable and consistent through time. At sub-national level, Java Island especially natural forest ecosystem is often overlooked by REDD+ scientists implying that the data and information on carbon stock of natural forest ecosystem in Java Island is still limited. The research has been conducted in sub montane primary forest in conservation area of Mount Halimun Salak National Park (TNGHS) with the objective to estimate the 5 carbon pools at TNGHS. Twenty seven-plots of 20x20 meters were built in the field. Measurement of forest carbon pools was done for above ground, belowground (root), understorey and necromass at primary forest with high and low canopy density. The research showed that TNGHS has a quite high carbon stock potency as followings: aboveground 139.326 tonC/ha, belowground (root) 39.011 tonC/ha, understorey 1,971 tonC/ha and necromass 5.77 tonC/ha. Average of biomass and stand carbon stock in primary forest of TNGHS were 364.503 ton/ha dan 185.177 tonC/ha, respectively. This study recommends to use allometric equation developed by Chave et al. (2005) to estimate forest stand biomass potency at TNGHS.
- Untuk mendukung implementasi REDD+ (Reducing Emission from Deforestation and Degradation+) sebagai upaya mitigasi perubahan iklim di Indonesia diperlukan berbagai baseline data stok karbon untuk hutan alam. Menurut IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) Guidelines 2006, perhitungan stok karbon harus terukur, terbuka, terlaporkan, dapat diverifikasi, dan konsisten. Dalam skala sub nasional, Pulau Jawa khususnya ekosistem hutan alam, seringkali luput dari perhatian para penggiat REDD+ sehingga data dan informasi mengenai cadangan karbon ekosistem hutan alam di Pulau Jawa masih sangat terbatas. Penelitian ini dilakukan di hutan alam sub montana di kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dengan tujuan untuk mengetahui cadangan karbon pada 5 pool karbon di TN Gunung Halimun Salak. Dua puluh tujuh petak ukur dibuat dengan ukuran 20x20 meter. Pengukuran sumber karbon hutan dilakukan untuk biomassa di atas tanah, biomassa di bawah tanah yang meliputi perakaran tanaman, tumbuhan bawah dan nekromas pada hutan primer dengan kerapatan tajuk tinggi dan rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TNGHS memiliki potensi simpanan karbon yang cukup besar yaitu: di atas permukaan tanah sebesar 139,326 tonC/ha, di bawah permukaan tanah (perakaran tanaman) sebesar 39,011 tonC/ha, tumbuhan bawah sebesar 1,971 tonC/ha dan nekromas sebesar 5,77 tonC/ha. Biomassa dan cadangan karbon tegakan rata-rata di hutan primer di TNGHS secara berturut-turut adalah sebesar 364,503 ton/ha dan 185,177 tonC/ha. Studi ini merekomendasikan persamaan alometrik yang dikembangkan oleh Chave et al. (2005) untuk digunakan dalam mengestimasi potensi biomassa tegakan hutan di TNGHS