SILVICULTURE SYSTEM OF INDONESIA SELECTIVE CUTTING FOR MITIGATION ON CLIMATE CHANGE IN THE PERSPECTIVE OF REDD+

Main Author: Butarbutar, Tigor
Format: Article info eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Centre for Research and Development on Social, Economy, Policy and Climate Change , 2015
Subjects:
RIL
Online Access: http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JAKK/article/view/664
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JAKK/article/view/664/649
Daftar Isi:
  • Indonesia has committed for climate change mitigation especially in the forestry sector by REDD+ (Reducing Emissions from Deforestation and Degradation) scheme and also through conservation, sustainable forest management and enhancement of carbon stocks. Silvicultural system is the process for planting, tending, cutting, changing a certain forest stand for wood production another product . The method in this study is a desk study/systematic review. The decline in the rate of forest degradation in REDD+ related to silvicultural practices such as harvesting techniques, tending of residues standing stock and replacement of wood stands or other forest products. Activities of carbon stock enhancement in REDD+ related to the silvicultural system such as enrichment planting and weed and pest eradication. While sustainable forest management activities in REDD+ was set up in Indonesia Selective Cutting and Planting (ISCP) system and its improvement. Reducing emissions through decreasing or cambating forest degradation can be implemented sustainable forest management activities such as : 1) Carbon stock enhancement by implementing ISCP system consistently ; 2) Implementation of Reduced Impact Logging (RIL) ; 3) Maximizing enrichment planting by intensive silvicultur (SILIN); 4) Establisment of conservation area in forest concession; 5) Protection of forests; and 6) Restoration of logged-over area ecosystem.
  • Komitmen Indonesia dalam mitigasi perubahan iklim khususnya disektor kehutanan melalui skema REDD+ (Reducing Emission from Deforestation and Degradation) dan juga melalui kegiatan konservasi, manajemen hutan lestari dan peningkatan stok karbon. Sistim silvikultur adalah proses penebangan, pemeliharaan dan penggantian suatu tegakan hutan untuk menghasilkan produksi kayu atau hasil hutan lainnya. Studi ini dilakukan dengan desk study/sistematik review. Penurunan kecepatan degradasi hutan dalam skema REDD+ berkaitan dengan kegiatan silvikultur seperti teknik pemanenan, pemeliharaan tegakan sisa dan penggantian tegakan kayu atau produk hutan lainnya. Peningkatan stok karbon terkait dengan penanaman perkayaan, pemberantasan gulma dan hama penyakit. Manajemen hutan lestari sudah diatur dalam sistim Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI) dan penyempurnaannya. Kegiatan peningkatan stok dalam REDD+ terkait dengan sistim silvikukltur seperti tanaman pengayaan dan pemberantasan hama penyakit. Pengelolaan hutan lestari dalam REDD+ diakomodir dalam Tebang Pilih Tanam Indonesia dan penyempurnaannya. Pengurangan emisi melalui pencegahan atau penurunan degradasi hutan dalam skema REDD+ dapat diintervensi dengan sistim silvikultur : 1) Peningkatan stok karbon dengan menerapkan sistim TPTI secara konsisten; 2) Pelaksanaan kegiatan RIL (Reduced Impact Logging); 3) Memaksimalkan penanaman pengayaan dengan Silvikultur Intensif (SILIN); 4) Membangun kawasan konservasi dalam areal konsensi; 5) Perlindungan hutan dan 6) Merestorasi ekosistim area bekas tebangan.