KANDUNGAN POLUTAN DAUN PADA POHON-POHON DI ARBORETUM UPT LSHK UNIVERSITAS MULAWARMAN

Main Authors: Yuliana, Helsa, Karyati, Karyati, Syafrudin, Muhammad
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa , 2021
Subjects:
SSA
Online Access: http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPED/article/view/6237
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPED/article/view/6237/5466
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPED/article/downloadSuppFile/6237/917
Daftar Isi:
  • Pencemaran udara ditandai dengan keberadaan zat-zat yang mestinya bukan merupakan bagian dari atmosfer. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan polutan daun pohon-pohon di Arboretum UPT LSHK Universitas Mulawarman dalam menyerap besi (Fe), mangan (Mn), tembaga (Cu), dan timbal (Pb). Manfaat penelitian ini adalah sebagai sumber informasi jenis-jenis pohon hutan kota yang dapat menyerap polutan daun dalam bentuk logam berat paling tinggi dan sebagai bagian dari penyediaan data pendukung serta rekomendasi kebijakan pengurangan polusi udara di Kota Samarinda. Metode yang digunakan adalah metode destruksi basah dengan metode analisis Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) yang memiliki sensitivitas tinggi, mudah, murah, dan cepat. Sampel pada uji analisis logam berat menggunakan sampel daun pada sepuluh jenis dominan di Arboretum UPT LSHK Universitas Mulawarman dengan empat parameter logam berat yakni besi (Fe), mangan (Mn), tembaga (Cu), dan timbal (Pb). Penelitian ini dilaksanakan di Arboretum UPT LSHK Universitas Mulawarman beralamatkan di Jalan Ki Hajar Dewantara, Kelurahan Gunung Kelua, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur dengan luas sekitar ± 10 Ha. Hasil penelitian ini menunjukkan daun yang paling tinggi dalam menyerap besi (Fe) adalah jenis Karet (Hevea brasiliensis) sebesar 207 mg/L dan daun yang paling tinggi dalam menyerap mangan (Mn) adalah jenis Meranti Sarang Punai (Shorea parvifolia) sebesar 1.150 mg/L. Daun yang paling tinggi menyerap tembaga (Cu) dan timbal (Pb) tidak dapat diketahui karena nilai serapan setiap sampel daun yang relatif sangat rendah dan keterbatasan alat dalam mendeteksi hasil analisis atau Method Detection Level (MDL).