Karakteristik Pertumbuhan Tanaman Faloak (Sterculia quadrifida R.Br.) Asal Populasi Pulau Rote
Main Authors: | Siswadi, Siswadi, Rianawati, Heny, Umroni, Aziz, Hidayatullah, Muhammad, Saragih, Grace Serepina |
---|---|
Other Authors: | Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kupang |
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Balai Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPKF/article/view/5943 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPKF/article/view/5943/5150 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPKF/article/view/5943/5157 |
ctrlnum |
--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai?verb=ListSets:article-5943 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="id-ID">Karakteristik Pertumbuhan Tanaman Faloak (Sterculia quadrifida R.Br.) Asal Populasi Pulau Rote</title><creator>Siswadi, Siswadi</creator><creator>Rianawati, Heny</creator><creator>Umroni, Aziz</creator><creator>Hidayatullah, Muhammad</creator><creator>Saragih, Grace Serepina</creator><subject lang="id-ID">biji,faloak, konservasi ex-situ, pertumbuhan, pulau kecil</subject><description lang="id-ID">Faloak (Sterculia quadrifida R.Br.) adalah tumbuhan obat yang digunakan oleh masyarakat di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk pengobatan hepatitis, maag, dan memulihkan stamina. Tumbuhan ini dapat dijumpai di beberapa pulau di NTT, salah satunya di Pulau Rote. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan tanaman faloak dari pulau kecil P. Rote. Sumber materi genetik faloak berupa biji diambil dari tiga populasi asal P. Rote yakni Lobalain, Rote Barat, dan Pantai Baru. Biji dari ketiga populasi disemaikan lalu ditanam di Stasiun Penelitian Banamlaat, Kabupaten Timor Tengah Utara. Penanaman menggunakan rancangan Completely Randomized Design (CRD) dengan 3 populasi dan 62 famili, setiap famili ditanam sebanyak 8 anakan dengan jarak tanam 3 x 3 m. Karakter morfologis yang diamati adalah panjang, lebar, dan berat biji, ukuran daun, tinggi, dan diameter bibit. Parameter yang dianalisis adalah persen hidup, Indeks Mutu Bibit, Nisbah Pucuk Akar, dan Kekokohan Bibit. Analisis ANOVA digunakan untuk mengetahui perbedaan karakter morfologis dari ketiga populasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umur enam tahun populasi asal Pantai Baru memiliki persen hidup tertinggi sebesar 73%, diikuti oleh populasi Rote Barat sebesar 71%. Populasi Lobalain memiliki persen hidup terendah yaitu 58%. Tanaman dari populasi Pantai Baru juga memiliki rerata tinggi dan diameter yang paling baik yaitu 74,26 cm dan 10,25 mm. Tanaman dari populasi Rote Barat dan Lobalain memiliki rerata tinggi dan diameter sebesar 57,19 cm dan 8,44 mm; 40,34 cm dan 5,94 mm. Tanaman faloak dari populasi Pantai Baru memiliki karakteristik pertumbuhan yang terbaik.</description><publisher lang="en-US">Balai Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu</publisher><contributor lang="id-ID">Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kupang</contributor><date>2020-10-31</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Journal:Article</type><type>File:application/pdf</type><type>File:application/pdf</type><identifier>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPKF/article/view/5943</identifier><identifier>10.20886/jpkf.2020.4.2.81-94</identifier><source lang="en-US">Journal Penelitian Kehutanan FALOAK; Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Kehutanan Faloak; 81-94</source><source>2579-5805</source><source>2620-617X</source><source>10.20886/jpkf.2020.4.2</source><language>ind</language><relation>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPKF/article/view/5943/5150</relation><relation>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPKF/article/view/5943/5157</relation><rights lang="en-US">Copyright (c) 2020 Journal Penelitian Kehutanan FALOAK</rights><rights lang="en-US">http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0</rights><recordID>--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai?verb=ListSets:article-5943</recordID></dc>
|
language |
ind |
format |
Journal:Article Journal Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion Other File:application/pdf File Journal:eJournal |
author |
Siswadi, Siswadi Rianawati, Heny Umroni, Aziz Hidayatullah, Muhammad Saragih, Grace Serepina |
author2 |
Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kupang |
title |
Karakteristik Pertumbuhan Tanaman Faloak (Sterculia quadrifida R.Br.) Asal Populasi Pulau Rote |
publisher |
Balai Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu |
publishDate |
2020 |
topic |
biji faloak konservasi ex-situ pertumbuhan pulau kecil |
url |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPKF/article/view/5943 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPKF/article/view/5943/5150 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPKF/article/view/5943/5157 |
contents |
Faloak (Sterculia quadrifida R.Br.) adalah tumbuhan obat yang digunakan oleh masyarakat di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk pengobatan hepatitis, maag, dan memulihkan stamina. Tumbuhan ini dapat dijumpai di beberapa pulau di NTT, salah satunya di Pulau Rote. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan tanaman faloak dari pulau kecil P. Rote. Sumber materi genetik faloak berupa biji diambil dari tiga populasi asal P. Rote yakni Lobalain, Rote Barat, dan Pantai Baru. Biji dari ketiga populasi disemaikan lalu ditanam di Stasiun Penelitian Banamlaat, Kabupaten Timor Tengah Utara. Penanaman menggunakan rancangan Completely Randomized Design (CRD) dengan 3 populasi dan 62 famili, setiap famili ditanam sebanyak 8 anakan dengan jarak tanam 3 x 3 m. Karakter morfologis yang diamati adalah panjang, lebar, dan berat biji, ukuran daun, tinggi, dan diameter bibit. Parameter yang dianalisis adalah persen hidup, Indeks Mutu Bibit, Nisbah Pucuk Akar, dan Kekokohan Bibit. Analisis ANOVA digunakan untuk mengetahui perbedaan karakter morfologis dari ketiga populasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umur enam tahun populasi asal Pantai Baru memiliki persen hidup tertinggi sebesar 73%, diikuti oleh populasi Rote Barat sebesar 71%. Populasi Lobalain memiliki persen hidup terendah yaitu 58%. Tanaman dari populasi Pantai Baru juga memiliki rerata tinggi dan diameter yang paling baik yaitu 74,26 cm dan 10,25 mm. Tanaman dari populasi Rote Barat dan Lobalain memiliki rerata tinggi dan diameter sebesar 57,19 cm dan 8,44 mm; 40,34 cm dan 5,94 mm. Tanaman faloak dari populasi Pantai Baru memiliki karakteristik pertumbuhan yang terbaik. |
id |
IOS3429.--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai?verb=ListSets:article-5943 |
institution |
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia |
institution_id |
475 |
institution_type |
library:special library |
library |
Perpustakaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI |
library_id |
121 |
collection |
Indonesian Journal of Forestry Research |
repository_id |
3429 |
subject_area |
Kehutanan Lingkungan Pertanian |
city |
BOGOR |
province |
JAWA BARAT |
repoId |
IOS3429 |
first_indexed |
2020-11-13T08:09:35Z |
last_indexed |
2020-11-13T08:09:35Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1764501246573543424 |
score |
17.538404 |