UJI TOKSISITAS AKUT LIMBAH INSULASI FIBER KERAMIK TERHADAP Daphnia sp
Main Authors: | Parhusip, Bagus Sentosa, Lestari, Retno Puji, Andriantoro, Andriantoro |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Pusat Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup Laboratorium Lingkungan (P3KLL)
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JKLH/article/view/5636 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JKLH/article/view/5636/5008 |
Daftar Isi:
- Fiber keramik berbahan alumina-silika merupakan materi insulator yang baik dan banyak digunakan sebagai bahan insulasi pada tungku elektrik. Studi toksikologi terhadap fiber keramik menggunakan hewan uji mengindikasikan kemungkinan terjadinya dampak pada saluran pernafasan, iritasi pada mata dan kulit manusia. Namun demikian, belum tersedia informasi mengenai dampak ekologis dari limbah fiber keramik. Kajian ini bertujuan untuk menentukan tingkat toksisitas akut (LC50 48 jam) limbah fiber keramik (aluminosilicate) terhadap Daphnia sp. sebagai bahan evaluasi bahaya yang mungkin terjadi pada lingkungan perairan. Pengujian dilakukan di Puslitbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan (P3KLL) pada bulan Januari - Februari 2019. Sampel limbah fiber keramik diperoleh dari salah satu industri pupuk. Metode yang digunakan dalam pengujian ini adalah metode statik tanpa pembaruan USEPA EPA-821-R-02-012 (2002)-Methods for Measuring the Acute Toxicity of Effluents and Receiving Waters to Freshwater and Marine Organisms, dengan menggunakan kematian sebagai indikator toksisitas. Kematian diamati pada jam ke-24 dan jam ke-48, sementara parameter kualitas air yaitu temperatur, pH, konduktivitas, oksigen terlarut, dan padatan terlarut total diamati pada jam ke-0 dan jam ke-48. Penentuan nilai LC50 dilakukan menggunakan program analisis Probit EPA versi 1.5. Nilai LC50 limbah insulasi fiber keramik adalah 924,7–959,7 ppm. Kriteria toksisitas untuk limbah fiber keramik belum tersedia.