HUBUNGAN KETAHANAN KAYU TERHADAP JAMUR DENGAN KERAPATAN DAN PENGKARATAN LOGAM

Main Authors: Suprapti, Sihati, Abdurahman, Abdurahman, Djarwanto, Djarwanto
Other Authors: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan , 2020
Subjects:
Online Access: http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/5316
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/5316/4972
ctrlnum --ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai?verb=ListSets:article-5316
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="id-ID">HUBUNGAN KETAHANAN KAYU TERHADAP JAMUR DENGAN KERAPATAN DAN PENGKARATAN LOGAM</title><creator>Suprapti, Sihati</creator><creator>Abdurahman, Abdurahman</creator><creator>Djarwanto, Djarwanto</creator><subject lang="id-ID">Kayu asal Riau; jamur; kelas ketahanan; kerapatan kayu; pengkaratan sekrup</subject><description lang="id-ID">Komponen konstruksi kayu biasanya dihubungkan dengan sekrup atau baut yang terbuat dari bahan logam, sehingga ketahanan terhadap pengkaratan menjadi penting. Ketahanan kayu, dan pengkaratan sekrup logam yang berikatan dengan kayu diuji terhadap jamur menggunakan metode Kolle-flask. Kerapatan kayu diuji mengacu standar DIN-2135-(1975). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kayu Diospyros korthalsiana dikategorikan ke dalam kelompok kayu tidak-tahan (kelas IV), Tetramerista glabra diklasifikasikan ke dalam kelompok kayu agak-tahan (kelas III), sedangkan Shorea teysmanniana, Palaquium burckii dan Aglaia argentea termasuk kayu-tahan (kelas II). Kehilangan berat kayu teras lebih rendah dibandingkan dengan kehilangan berat kayu gubal, namun kedua bagian termasuk kelompok kayu agak tahan. Terjadi hubungan antara kerapatan dengan kehilangan berat kayu, semakin tinggi kerapatan kayu semakin rendah kehilangan beratnya. Rata-rata kehilangan berat kayu yang disekrup lebih tinggi dibandingkan dengan kayu tanpa sekrup. Kehilangan berat kayu yang berikatan dengan sekrup tertinggi dijumpai pada kayu Palaquium burckii yang disekrup dan diumpankan kepada Polyporus sp. Sedangkan kehilangan berat sekrup tertinggi terjadi pada kayu Shorea teysmanniana yang diumpankan Pycnoporus sanguineus. Didapatkan bubuk karat terbanyak dalam kayu Tetramerista glabra yang diumpankan kepada Tyromyces palustris. Delapan jenis jamur memiliki kemampuan sedang dan dua jenis berkemampuan rendah dalam melapukkan kayu. Sedangkan kemampuan jamur dalam merusak sekrup tertinggi dijumpai pada P. sanguineus. Berat bubuk karat akibat pengkaratan oleh aktivitas empat jamur (Chaetomium globosum, P. sanguineus, S. commune dan T. palustris) hampir sama.</description><publisher lang="id-ID">Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan</publisher><contributor lang="id-ID">Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan</contributor><date>2020-03-31</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Other:</type><type>Other:</type><type>File:application/pdf</type><identifier>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/5316</identifier><identifier>10.20886/jphh.2020.38.1.27-39</identifier><source lang="en-US">Jurnal Penelitian Hasil Hutan; Vol 38, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Hasil Hutan; 33-46</source><source lang="id-ID">Jurnal Penelitian Hasil Hutan; Vol 38, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Hasil Hutan; 33-46</source><source>2442-8957</source><source>0216-4329</source><language>ind</language><relation>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/5316/4972</relation><rights lang="en-US">Copyright (c) 2020 Jurnal Penelitian Hasil Hutan</rights><rights lang="en-US">http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0</rights><recordID>--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai?verb=ListSets:article-5316</recordID></dc>
language ind
format Journal:Article
Journal
Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Other
Other:
File:application/pdf
File
Journal:eJournal
author Suprapti, Sihati
Abdurahman, Abdurahman
Djarwanto, Djarwanto
author2 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan
title HUBUNGAN KETAHANAN KAYU TERHADAP JAMUR DENGAN KERAPATAN DAN PENGKARATAN LOGAM
publisher Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan
publishDate 2020
topic Kayu asal Riau
jamur
kelas ketahanan
kerapatan kayu
pengkaratan sekrup
url http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/5316
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/5316/4972
contents Komponen konstruksi kayu biasanya dihubungkan dengan sekrup atau baut yang terbuat dari bahan logam, sehingga ketahanan terhadap pengkaratan menjadi penting. Ketahanan kayu, dan pengkaratan sekrup logam yang berikatan dengan kayu diuji terhadap jamur menggunakan metode Kolle-flask. Kerapatan kayu diuji mengacu standar DIN-2135-(1975). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kayu Diospyros korthalsiana dikategorikan ke dalam kelompok kayu tidak-tahan (kelas IV), Tetramerista glabra diklasifikasikan ke dalam kelompok kayu agak-tahan (kelas III), sedangkan Shorea teysmanniana, Palaquium burckii dan Aglaia argentea termasuk kayu-tahan (kelas II). Kehilangan berat kayu teras lebih rendah dibandingkan dengan kehilangan berat kayu gubal, namun kedua bagian termasuk kelompok kayu agak tahan. Terjadi hubungan antara kerapatan dengan kehilangan berat kayu, semakin tinggi kerapatan kayu semakin rendah kehilangan beratnya. Rata-rata kehilangan berat kayu yang disekrup lebih tinggi dibandingkan dengan kayu tanpa sekrup. Kehilangan berat kayu yang berikatan dengan sekrup tertinggi dijumpai pada kayu Palaquium burckii yang disekrup dan diumpankan kepada Polyporus sp. Sedangkan kehilangan berat sekrup tertinggi terjadi pada kayu Shorea teysmanniana yang diumpankan Pycnoporus sanguineus. Didapatkan bubuk karat terbanyak dalam kayu Tetramerista glabra yang diumpankan kepada Tyromyces palustris. Delapan jenis jamur memiliki kemampuan sedang dan dua jenis berkemampuan rendah dalam melapukkan kayu. Sedangkan kemampuan jamur dalam merusak sekrup tertinggi dijumpai pada P. sanguineus. Berat bubuk karat akibat pengkaratan oleh aktivitas empat jamur (Chaetomium globosum, P. sanguineus, S. commune dan T. palustris) hampir sama.
id IOS3429.--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai?verb=ListSets:article-5316
institution Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
institution_id 475
institution_type library:special
library
library Perpustakaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI
library_id 121
collection Indonesian Journal of Forestry Research
repository_id 3429
subject_area Kehutanan
Lingkungan
Pertanian
city BOGOR
province JAWA BARAT
repoId IOS3429
first_indexed 2020-04-13T04:54:19Z
last_indexed 2020-05-04T06:12:11Z
recordtype dc
merged_child_boolean 1
_version_ 1800763755154374656
score 17.13294