Daftar Isi:
  • Meningkatnya penggunaan energi terbarukan yang bersumber dari biomassa kayu sudah seharusnya dipenuhi melalui pengembangan hutan tanaman energi. Penelitian ini bertujuan menganalisis potensi lahan kritis untuk pengembangan hutan tanaman energi di Kabupaten Lombok Timur. Tingkat kesesuaian lahan kritis yang tersedia dianalisis berdasarkan 20 kriteria menggunakan metode fuzzy linguistic ordered weighted averaging (FLOWA) berbasis sistem informasi geografis (SIG). Hasil penelitian menunjukkan dari 52.623 ha lahan kritis di Lombok Timur, luasan yang tersedia untuk pengembangan hutan tanaman energi adalah 8.422 ha. Pada skenario sangat optimis, keseluruhan lahan kritis tersedia tersebut sangat sesuai untuk dikembangkan. Sebaliknya pada skenario sangat pesimis, 70% luas lahan kritis tersebut kurang sesuai untuk dikembangkan, sedangkan sisanya tidak sesuai. Pada skenario netral, 6.416,9 ha atau 76% dari lahan kritis yang tersedia sangat sesuai untuk dikembangkan, sedangkan sisanya dapat dikategorikan cukup sesuai. Dalam pengembangan hutan tanaman energi, harus diutamakan pada lokasi-lokasi dengan tutupan semak belukar atau lahan terbuka, dengan skema pengembangan disesuaikan dengan status lahannya