PEMATAHAN DORMANSI DAN METODE UJI VIABILITAS BENIH LAMTORO (Leucaena leucocephala Lam. de Wit.) (Breaking Dormancy and Testing Method in Determining Seed Viability of Lamtoro (Leucaena leucocephala Lam. De Wit.)

Main Author: Suita, Eliya
Other Authors: Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan , 2019
Subjects:
Online Access: http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHT/article/view/5249
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHT/article/view/5249/4832
Daftar Isi:
  • ABSTRACTDue to its hard seed coat condition, preliminary treatment is necessary to be applied to Lamtoro seed to improve its germination. The objective of this research was to figure out the best pre-treatment and testing method for improving seed viability and seed vigor of lamtoro. Completely randomized design with factorial patterns was arranged to assist analyzing the observed parameters. Pre-treatments for breaking seed dormancy was conducted including: control (without treatment), soaked seeds in plain water for 24 hours, soaked seeds in boiling water (100°C) and colded for 24 hours, soaked seeds in concentrated H2SO4 for 10 and 20 minutes, soaked seeds in 1% NaOCl for 5 and 10 minutes. The test results showed the best viability of lamtoro seed through sowing in both a greenhouse and laboratory that can increase germination, germination speed, germination rate and germination value was the treatment of soaked seeds in H2SO4 for 20 minutes. The best sowing test method in a greenhouse is obtained from a mixture of sand and soil media (1:1, v/v) covered with sand and in a laboratory with Top of Paper method. ABSTRAKBenih lamtoro mempunyai kulit yang keras sehingga untuk meningkatkan dan mempercepat perkecambahan diperlukan perlakuan pendahuluan agar mempunyai viabilitas dan vigor yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan perlakuan pendahuluan dan metode uji yang sesuai agar dihasilkan tingkat perkecambahan yang tinggi. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial dengan perlakuan: control (tanpa perlakuan), benih direndam air biasa selama 24 jam, benih direndam air panas (suhu 1000C) dan dibiarkan dingin selama 24 jam, benih direndam dalam H2SO4 pekat selama 10 dan 20 menit, serta benih direndam dalam NaOCl 1% selama 5 dan 10 menit. Hasil pengujian menunjukkan pengujian viabilitas benih lamtoro yang terbaik melalui penaburan di rumah kaca maupun di laboratorium yang dapat meningkatkan daya berkecambah, kecepatan berkecambah, laju perkecambahan dan nilai perkecambahan apabila diberikan perlakuan benih direndam dengan H2SO4 selama 20 menit. Metode uji penaburan terbaik di rumah kaca diperoleh dari media campuran pasir dan tanah (1:1, v/v) ditutup pasir dan di laboratorium dengan metode uji di atas kertas.