KETAHANAN LIMA JENIS KAYU TERHADAP SERANGAN DELAPAN JENIS JAMUR PELAPUK

Main Authors: Suprapti, Sihati, Djarwanto, Djarwanto, Satiti, Esti Rini, Efiyanti, Lisna
Other Authors: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan , 2021
Subjects:
Online Access: http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/5245
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/5245/5375
ctrlnum --ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai?verb=ListSets:article-5245
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="id-ID">KETAHANAN LIMA JENIS KAYU TERHADAP SERANGAN DELAPAN JENIS JAMUR PELAPUK</title><creator>Suprapti, Sihati</creator><creator>Djarwanto, Djarwanto</creator><creator>Satiti, Esti Rini</creator><creator>Efiyanti, Lisna</creator><subject lang="id-ID">Kayu kurang dikenal; alkali; pengkaratan; ketahanan; jamur pelapuk</subject><description lang="id-ID">Kayu kurang dikenal yang berasal dari hutan alam saat ini merupakan alternatif&#xA0;bahan baku yang digunakan&#xA0;oleh&#xA0;industri&#xA0;perkayuan nasional.&#xA0; Optimalisasi pemanfaatan kayu kelompok&#xA0; ini memerlukan informasi mengenai ketahanan terhadap serangan jamur pelapuk&#xA0;dari&#xA0;setiap jenis kayu yang&#xA0; digunakan.&#xA0; Dalam&#xA0; penelitian ini&#xA0; dilakukan pengujian ketahanan lima jenis kayu kurang dikenal bagian gubal dan teras, dan pengkaratan logam yang berikatan dengan kayu diuji terhadap jamur menggunakan metode Kolle-flask. Kelarutan kayu dalam NaOH 1% dianalisis mengacu pada &#xA0;standar ASTM D 1110-84.&#xA0; Hasil penelitian menunjukkan bahwa Albizia sp. dan Syzygium sp. diklasifikasikan dalam kelompok kayu-tahan (kelas II), Santiria sp. &#xA0;dan Lithocarpus ewyckii termasuk&#xA0; kayu agak-tahan (kelas III), dan Xanthophyllum excelsum termasuk kayu tidak-tahan (kelas IV). Kehilangan berat terbesar terjadi pada kayu gubal, Xanthophyllum excelsum yang diumpankan kepada Pycnoporus sanguineus. Rata-rata kehilangan berat kayu teras lebih rendah (termasuk kelas II) dibandingkan dengan kehilangan berat kayu gubal (Kelas III). Kehilangan berat tertinggi dari kayu yang berikatan dengan sekrup dijumpai pada kayu Syzygium sp. yang disekrup dan diumpankan kepada Polyporus sp. Rata-rata kehilangan berat kayu yang disekrup lebih tinggi dibandingkan dengan kayu tanpa sekrup, sedangkan kehilangan berat tertinggi dari sekrup yang telah berikatan dengan kayu terjadi pada Xanthophyllum excelsum kemudian Syzygium sp. yang diumpankan pada jamur Polyporus arcularius. Didapatkan bubuk karat terbanyak dalam kayu Syzygium sp. yang diumpankan kepada jamur Polyporus arcularius. Lima jenis jamur memiliki kemampuan sedang dan tiga jenis lainnya berkemampuan rendah dalam melapukkan kayu. Pengaruh jamur dalam pengkaratan sekrup semuanya rendah.</description><publisher lang="en-US">Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan</publisher><contributor lang="id-ID">Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan</contributor><date>2021-03-31</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Other:</type><type>Other:</type><type>File:application/pdf</type><identifier>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/5245</identifier><identifier>10.20886/jphh.2021.39.1.27-38</identifier><source lang="en-US">Jurnal Penelitian Hasil Hutan; Vol 39, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Hasil Hutan; 27-38</source><source lang="id-ID">Jurnal Penelitian Hasil Hutan; Vol 39, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Hasil Hutan; 27-38</source><source>2442-8957</source><source>0216-4329</source><language>ind</language><relation>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/5245/5375</relation><rights lang="en-US">Copyright (c) 2021 Jurnal Penelitian Hasil Hutan</rights><rights lang="en-US">http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0</rights><recordID>--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai?verb=ListSets:article-5245</recordID></dc>
language ind
format Journal:Article
Journal
Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Other
Other:
File:application/pdf
File
Journal:eJournal
author Suprapti, Sihati
Djarwanto, Djarwanto
Satiti, Esti Rini
Efiyanti, Lisna
author2 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan
title KETAHANAN LIMA JENIS KAYU TERHADAP SERANGAN DELAPAN JENIS JAMUR PELAPUK
publisher Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan
publishDate 2021
topic Kayu kurang dikenal
alkali
pengkaratan
ketahanan
jamur pelapuk
url http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/5245
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/5245/5375
contents Kayu kurang dikenal yang berasal dari hutan alam saat ini merupakan alternatif bahan baku yang digunakan oleh industri perkayuan nasional. Optimalisasi pemanfaatan kayu kelompok ini memerlukan informasi mengenai ketahanan terhadap serangan jamur pelapuk dari setiap jenis kayu yang digunakan. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian ketahanan lima jenis kayu kurang dikenal bagian gubal dan teras, dan pengkaratan logam yang berikatan dengan kayu diuji terhadap jamur menggunakan metode Kolle-flask. Kelarutan kayu dalam NaOH 1% dianalisis mengacu pada standar ASTM D 1110-84. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Albizia sp. dan Syzygium sp. diklasifikasikan dalam kelompok kayu-tahan (kelas II), Santiria sp. dan Lithocarpus ewyckii termasuk kayu agak-tahan (kelas III), dan Xanthophyllum excelsum termasuk kayu tidak-tahan (kelas IV). Kehilangan berat terbesar terjadi pada kayu gubal, Xanthophyllum excelsum yang diumpankan kepada Pycnoporus sanguineus. Rata-rata kehilangan berat kayu teras lebih rendah (termasuk kelas II) dibandingkan dengan kehilangan berat kayu gubal (Kelas III). Kehilangan berat tertinggi dari kayu yang berikatan dengan sekrup dijumpai pada kayu Syzygium sp. yang disekrup dan diumpankan kepada Polyporus sp. Rata-rata kehilangan berat kayu yang disekrup lebih tinggi dibandingkan dengan kayu tanpa sekrup, sedangkan kehilangan berat tertinggi dari sekrup yang telah berikatan dengan kayu terjadi pada Xanthophyllum excelsum kemudian Syzygium sp. yang diumpankan pada jamur Polyporus arcularius. Didapatkan bubuk karat terbanyak dalam kayu Syzygium sp. yang diumpankan kepada jamur Polyporus arcularius. Lima jenis jamur memiliki kemampuan sedang dan tiga jenis lainnya berkemampuan rendah dalam melapukkan kayu. Pengaruh jamur dalam pengkaratan sekrup semuanya rendah.
id IOS3429.--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai?verb=ListSets:article-5245
institution Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
institution_id 475
institution_type library:special
library
library Perpustakaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI
library_id 121
collection Indonesian Journal of Forestry Research
repository_id 3429
subject_area Kehutanan
Lingkungan
Pertanian
city BOGOR
province JAWA BARAT
repoId IOS3429
first_indexed 2023-03-04T21:12:22Z
last_indexed 2023-03-04T21:12:22Z
recordtype dc
merged_child_boolean 1
_version_ 1800763755640913920
score 17.13294