Model Peningkatan Air Tanah Berbasis Pemukiman pada Hulu Daerah Aliran Sungai

Main Authors: Sallata, M. Kudeng, Nugroho, Hunggul YSH, Suryaman, Ade, Saad, Muhammad
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Makassar , 2019
Subjects:
Online Access: http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/buleboni/article/view/5158
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/buleboni/article/view/5158/4628
Daftar Isi:
  • Rendahnya persentase air hujan pada musim hujan yang tersimpan di daerah imbuhan air baku DAS, akan mengganggu keseimbangan hidrologi khususnya komponen-komponen penyusun siklus air dalam suatu DAS. Diperlukan terobosan dalam mengembangkan program konservasi tanah dan air secara menyeluruh dalam hubungannya dengan program-program pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Metode konsevasi air berupa sumur resapan dan bentuk metode fisik lainnya seperti teras gulud, pengatur saluran air, untuk mengurangi atau memanen aliran permukaan (runoff) telah dikembangkan di Kampung Babangeng, Desa Pa’bumbungan, Kecamatan Eremerasa, Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan, untuk meningkatkan kemampuan tanah meresapkan air (Soil infiltration capacity) kedalam tanah. Model kegiatan ini diharapkan menambah ketersediaan air tanah pada daerah imbuhan air DAS Calendu. Tujuan pengembangan adalah meningkatkan resapan air untuk ketersediaan air baku melalui pembangunan sumur resapan air berbasis kelompok pemukiman dan melakukan rehabilitasi lahan dan konservasi tanah partisipatif di daerah imbuhan air tanah DAS Calendu, Bantaeng. Hasil pengembangan menunjukkan bahwa dengan terbangunnya dua buah sumur resapan dengan kapasitas masing-masing 8 meter kubik dapat meresapkan air atau menambah air tanah sebanyak 124,92 meter kubik dari 35 kejadian hujan dengan tinggi 1583 mm periode Juli - Agustus 2017. Hal yang sama terjadi pada periode hujan dari Oktober - Desember 2017, sumur dapat menampung runoff 122,84 meter kubik dari kejadian hujan lebih banyak yaitu 55 kali.