Ekologi, Pemanfaatan, dan Sosial Budaya Lontar (Borassus flabellifer Linn.) Sebagai Flora Identitas Sulawesi Selatan
Main Authors: | Nasri, Nasri, Suryaningsih, Rahma, Kurniawan, Edi |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Makassar
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/buleboni/article/view/5094 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/buleboni/article/view/5094/4510 |
Daftar Isi:
- Lontar atau Borassus flabellifer Linn. merupakan jenis palma yang termasuk tumbuhan Gymnospermae, berkeping biji tunggal (Monocotiledoneae) dari ordo Arecales, keluarga Palmae (Arecaceae), dan genus Borassus. Spesies ini merupakan flora identitas atau simbol flora Provinsi Sulawesi Selatan yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 48 Tahun 1989 tanggal 1 September 1989 tentang Pedoman Penetapan Identitas Flora. Hal-hal yang melatarbelakangi penetapan lontar menjadi flora identitas di Sulawesi Selatan belum diketahui. Suatu kajian literatur perlu dilakukan untuk mengetahui dasar penunjukkannya, baik dari segi ekologi, ekonomi, dan sejarah sosial budaya. Hasil studi menunjukkan bahwa lontar yang terdapat di Indonesia adalah Borassus sundaicus, sedangkan Borassus flabellifer sebagai tumbuhan introduksi dari India. Spesies lontar Borassus flabellifer sebagai flora identitas Provinsi Sulawesi Selatan adalah spesies yang diintroduksi masuk ke Sulawesi, yang berarti bahwa secara ekologi spesies lontar yang terdapat di Sulawesi Selatan tersebut bukanlah spesies asli (native) melainkan spesies yang diintroduksi. Tidak hanya di Sulawesi Selatan, pada beberapa daerah di Indonesia maupun di dunia dimana ditemukan dan ditumbuhi oleh lontar, pemanfaatan dari bagian-bagian lontar (daun, malai bunga, buah, batang) hampir sama. Jenis lontar dijadikan sebagai flora identitas Sulawesi Selatan, dikarenakan dari segi sosial budaya keaksarahannya sebagai huruf penulisan lontaraq yang dipergunakan di dalam bahasa sehari-hari di Sulawesi Selatan. Namun dikarenakan jenis lontar Borassus flabellifer tersebut merupakan spesies tumbuhan yang diintroduksi dan bukan sebagai spesies flora nusantara, sehingga spesies tersebut harusnya tidak dijadikan sebagai flora identitas.