Keanekaragaman Plankton pada Hutan Mangrove di Kepulauan Togean Sulawesi Tengah
Main Author: | Halidah, Halidah |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Makassar
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/buleboni/article/view/5074 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/buleboni/article/view/5074/4493 |
Daftar Isi:
- Ekosistem mangrove merupakan ekosistem kompleks yang terdiri atas flora dan fauna daerah pantai. Rusaknya mangrove dapat menyebabkan hilangnya habitat plankton yang akan berdampak pada terganggunya siklus hidup dalam ekosistem. Plankton adalah organisme yang hidup melayang atau mengambang di dalam air. Berdasarkan keadaan biologisnya plankton dibedakan menjadi dua golongan utama yakni fitoplankton yaitu plankton yang bersifat sebagai tumbuhan dan zooplankton yaitu plankton yang bersifat sebagai hewan. Fitoplankton mempunyai peranan yang sangat penting dalam ekosistem perairan, sama pentingnya dengan peranan tumbuh-tumbuhan hijau di ekosistem daratan. Hal ini disebabkan karena fitoplankton merupakan tumbuhan yang sangat kecil dan mampu melakukan fotosintesis karena berhijau daun dan berfungsi sebagai produsen primer di perairan. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang keanekaragaman plankton pada hutan mangrove di Kepulauan Togean. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada setiap plot tanaman ditemukan 7-9 jenis plankton dengan kelimpahan (20.000-530.000) individu/Liter. Jumlah plankton paling tinggi dijumpai pada jenis L. littorea yakni 101 individu untuk 9 species dan yang paling kecil pada jenis X. granatum yakni 30 individu untuk 7 spesies.