Potensi Pengembangan Cempedak (Artocarpus integer Merr.) pada Hutan Tanaman Rakyat Ditinjau dari Sifat Kayu dan Kegunaannya

Main Authors: Lempang, Mody, Suhartati, Suhartati
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Makassar , 2018
Subjects:
HTR
Online Access: http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/buleboni/article/view/5012
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/buleboni/article/view/5012/4430
Daftar Isi:
  • Pengembangan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) merupakan salah satu kebijakan Kementerian Kehutanan untuk mengelola hutan agar memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat. Oleh karena itu, beberapa jenis tanaman yang bersifat serbaguna perlu dipertimbangkan untuk pengembangan HTR. Salah satu jenis pohon serba guna (JPSG) yang berpotensi adalah cempedak (Artocarpus integer Merr.). Di alam liar, cempedak ditemukan tumbuh pada hutan primer dan sekunder, pada tanah darat atau tanah rawa. Tumbuh pada ketinggian 1-700 m dpl, di daerah bercurah hujan tinggi (2.500-3.000 mm/tahun) atau tipe iklim A-B. Regenerasi cempedak dapat dilakukan secara generatif dan vegetatif, akan tetapi pada umumnya masih dilakukan secara generatif (menggunakan biji) karena perbanyakan secara vegetatif (dengan cara sambungan, cangkok dan okulasi) persentase tumbuhnya rendah. Kayu cempedak berwarna kuning, tekstur agak halus, berat jenis tinggi, penyusutan sedang, tergolong kayu kelas kuat II dan kelas awet II, sifat pengerjaan agak mudah sampai sulit, dan hasil pengerjaan pada umumnya baik. Kayu cempedak dapat digunakan sebagai bahan bangunan rumah, perahu dan bangunan di laut, mebel, kerajinan, dan bahan baku industri. Buah cempedak bermanfaat sebagai bahan pangan. Buah muda untuk sayur, sedangkan buah matang dapat dimakan segar atau diolah. Pemasaran buah masih bersifat lokal dan volume pemasaran kayu masih rendah.