KOMPOSISI KIMIA DEPOSISI KERING DI DUA WILAYAH KATEGORI PEDESAAN, SERPONG DAN BOGOR
Main Authors: | Lestari, Retno Puji, Nelson, Ricki |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Lingkungan (P3KLL)
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JKLH/article/view/4886 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JKLH/article/view/4886/4356 |
Daftar Isi:
- Pemantauan deposisi kering di wilayah pedesaan merupakan bagian dari kegiatan pemantauan deposisi asam yang bertujuan untuk melihat adanya dampak deposisi asam terhadap lingkungan. Pengukuran deposisi kering dilakukan menggunakan metode filter pack dengan cara penentuan komponen partikel Na+, K+, Ca2+, Mg2+, NH4+, Cl-, NO3-, dan SO42- dalam aerosol dan gas – gas SO2, HNO3, NH3, dan HCl. Udara dihisap menggunakan pompa dengan laju alir 1 L/menit selama 14 hari secara kontinyu, dan dilewatkan pada four stage filter pack yang memiliki spesifikasi penyerapan tiap komponen kimia di setiap rangkaian filter. Setiap filter diekstrak secara terpisah dan hasil ekstraksi dianalisis menggunakan instrumen kromatografi ion, DIONEX IC5000. Hasil pemantauan deposisi kering menunjukkan bahwa NH3 merupakan komponen dominan dalam fase gas sementara ion SO42- dalam aerosol. Konsentrasi minimum dan maksimum gas NH3 di Serpongdengan data rerata per tahun adalah 11,0 – 19,1 ppb, sementara di Bogor beradapada kisaran 8,5 – 23,1 ppb. Konsentrasi minimum dan maksimum komponen partikulat SO42- di Serpong dan Bogor adalah 3,4 - 5,1 mg/m3 dan 2,7 - 5,1 mg/m3.