THE SUCCESS OF COMMUNITY FOREST DEVELOPMENT: CASE AT TANGGAMUS DISTRICT, LAMPUNG PROVINCE

Main Authors: Sylviani, Sylviani -, Wicaksono, Donny -, Sakuntaladewi, Niken -
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim , 2020
Subjects:
Online Access: http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/4743
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/4743/pdf
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/downloadSuppFile/4743/707
Daftar Isi:
  • Community Forest (CF) development is the Ministry of Environment and Forestry’s policy to reduce deforestation, strengthen communities’ management rights, and reduce conflicts. This research aims to identify the determinant of CF success factors, including perceptions, community attitudes, potential benefits from CF, institutions, and ability of the community to overcome the problems in managing CF. This study was conducted in Bakti Makmur and Sumber Rejeki CFs, located in Kota Agung Utara Protection Forest Management Unit, Tanggamus District, Lampung Province. Perception analysis using Likert Scale method is to measure perceptions,attitudes, or opinions of a person or group regarding social phenomena. The community income was analyzed using quantitative methods with simple tabulations. The study shows that the community's perception of the CF development is high, both from their understanding, and readiness in implementing the CF program. The gross income of the CF farmer group is estimated at Rp24,760,000/ha/year. This study indicates that CF land can be used as a source of community income. Continuous guidance from the government to CF farmers is necessary in facing challenges that continue to grow, while maintaining forest sustainability, improving forest cover.
  • Hutan Kemasyarakatan (HKm) adalah kebijakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menekan laju deforestasi, memperkuat hak kelola rakyat, dan mengurangi konflik. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor penentu keberhasilan HKm, di antaranya persepsi, sikap masyarakat, potensi ekonomi yang didapat masyarakat, kelembagaan, dan kemampuan mengatasi masalah yang dihadapi dalam pengelolaan HKm. Penelitian dilakukan di HKm Bakti Makmur dan Sumber Rejeki yang termasuk dalam wilayah KPHL Kota Agung Utara, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Analisis persepsi menggunakan metode Skala Likert untuk mengukur persepsi, sikap atau pendapat seseorang atau kelompok mengenai fenomena sosial. Analisis pendapatan petani menggunakan metode kuantitatif dengan tabulasi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan persepsi masyarakat terhadap pengembangan HKm tinggi, baik dari pemahaman maupun kesiapan petani dalam melaksanakan program HKm. Penghasilan kotor masyarakat kelompok tani HKm diperkirakan sebesar Rp24.760.000/ha/tahun. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan lahan HKm dapat dijadikan sumber pendapatan bagi masyarakat. Pembinaan dan bimbingan yang berkelanjutan dari Pemerintah kepada masyarakat petani HKm merupakan kebutuhan penting dalam menghadapi tantangan yang terus berkembang, tetap menjaga kelestarian hutan, dan memperbaiki tutupan hutan.