HOUSEHOLD WASTE MANAGEMENT IN BANDUNG CITY: ADDED VALUE AND ECONOMIC POTENTIAL

Main Authors: Indartik, Indartik, Suryandari, Elvida Yosefi, Djaenudin, Deden, Pribadi, Mirna Aulia
Other Authors: Puslitbang Sosial Ekonomi Kebijakan dan Perubahan Iklim
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim , 2018
Subjects:
Online Access: http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/4633
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/4633/pdf
Daftar Isi:
  • Increasing waste generation has a negative impact on environmental health and socio-economic aspects. Driving factors of increasing waste generation are population growth, economic activities and lack of publicawareness. This study aims to (1) determine waste management policies, (2) evaluate the performance of waste management in Bandung City; (3) examine the chain of waste management, added value and economic potential of waste in Bandung City. Data analysis used descriptive and value added methods. The results study showed that waste management refers to central and regional regulations. The issuance of Government Regulation Number 18 of 2016 and Regional Regulation of Bandung City Number 8 of 2016, change the authority of municipal sanitation from Sanitary Regional Company to Environmental and Sanitary Office (DLHK). DLHK assign the regional company due to limited resources in the period of transfer of authority. The company performance in 2015 had reached 83.8% (1,257 tons per day). Based on waste value chain, the distribution of added value equal relatively among economic actors. Economic potential of waste utilization can be used as an alternative funding source in waste handling, considering that so far the source of handling cost has come from levies, other revenue, and state budget subsidy.
  • Timbulan sampah yang terus meningkat berdampak negatif pada kesehatan lingkungan dan sosial ekonomi. Faktor pendorong peningkatan timbulan sampah adalah pertumbuhan penduduk, aktivitas perekonomian dan rendahnya kesadaran masyarakat. Kajian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kebijakan penanganan sampah, (2) mengetahui kinerja penanganan sampah di Kota Bandung; (3) mengkaji rantai penanganan sampah, nilai tambah dan potensi ekonomi sampah di Kota Bandung. Analisis data menggunakan metode analisis deskriptif dan nilai tambah. Hasil kajian menunjukkan penanganan sampah mengacu pada peraturan tingkat pusat dan daerah. Terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 dan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 8 Tahun 2016, merubah kewenangan kebersihan kota dari PD Kebersihan ke Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK). DLHK memberikan penugasan kepada PD Kebersihan karena keterbatasan sumber daya dalam masa perpindahankewenangan. Kinerja PD Kebersihan pada tahun 2015 sudah mencapai 83,8% (1.257 ton per hari). Berdasarkan rantai nilai sampah, distribusi nilai tambah sampah relatif merata di antara pelaku ekonomi. Potensi ekonomi pemanfaatan sampah dapat dijadikan salah satu alternatif sumber pembiayaan penanganan sampah, yang selama ini berasal dari retribusi, pendapatan lain dan subsidi APBD.