TRADE LIBERALIZATION AND INDONESIA’S TRADE PERFORMANCE OF TIMBER PRODUCTS IN ASEAN MARKET
Main Authors: | Suryandari, Elvida Yosefi, Djaenudin, Deden, Indartik, Indartik, Alviya, Iis |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/4616 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/4616/pdf |
Daftar Isi:
- Trade liberalization in ASEAN has an impact on the reduction of tariff and non-tariff trade barriers so that it encouraging economic integration. This integration is expected to improve the performance of timber trade (HS44) among ASEAN countries. The aim of this study was to determine the effect of trade liberalization in ASEAN market toward the trade performance of Indonesian timber products. The approach used consists of analysis ofmarket share and balance of trade. The results showed that in general, trade liberalization in ASEAN market has an effect on the performance of trade in Indonesian wood products, especially when the ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA) scheme was implemented in 2010. At that time, wood and wooden furniture tariff were set at 0%. Non-tariff barrier of HS44 consist of certificates of origin of timber as a pre-requirement of duty-free import, and timber legality certification. Within the scope of ASEAN, wood market share is dominated by Malaysia (as a market leader) and Thailand. While in the world wood product market, Indonesia has become the competitors of Malaysia. The enhancement of Indonesian’s wood competitiveness needs to be done by overcoming non-tariff barriers and trade policies that more take sides on the timber industries.
- Liberalisasi perdagangan di ASEAN berdampak terhadap berkurangnya hambatan tarif maupun nontarif sehingga mendorong keintegrasian ekonomi. Keintegrasian ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja perdagangan kayu (HS44) antar negara-negara ASEAN. Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui pengaruh liberalisasi perdagangan di pasar ASEAN terhadap kinerja perdagangan produk kayu Indonesia. Pendekatanyang digunakan terdiri dari analisis pangsa pasar dan neraca perdagangan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum liberalisasi perdagangan di pasar ASEAN berpengaruh terhadap kinerja perdagangan produk kayu Indonesia, khususnya saat skema ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA) diberlakukan pada tahun 2010. Saat itu tarif barang kayu dan furniture kayu ditetapkan sebesar 0%. Hambatan perdagangan non-tarif produk kayu Indonesia di pasar ASEAN adalah surat keteranganasal kayu sebagai syarat bebas bea masuk, dan sertifikasi legalitas kayu.Dalam lingkup ASEAN, pangsa pasar kayu didominasi oleh Malaysia (pemimpin pasar) dan Thailand. Di pasar produk kayu dunia, Indonesia menjadi pesaing bagi Malaysia. Peningkatan daya saing produk kayu Indonesia perlu dilakukan dengan mengatasi hambatan non tarif dankebijakan perdagangan yang lebih berpihak pada industri kayu.