EFISIENSI SELEKSI AWAL PADA KEBUN BENIH SEMAI Eucalyptus pellita Efficiency of Early Selection in Seedling Seed Orchards of Eucalyptus pellita

Main Author: Leksono, Budi
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan , 2018
Subjects:
Online Access: http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHT/article/view/4423
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHT/article/view/4423/4044
ctrlnum --ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai?verb=ListSets:article-4423
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="id-ID">EFISIENSI SELEKSI AWAL PADA KEBUN BENIH SEMAI Eucalyptus pellita Efficiency of Early Selection in Seedling Seed Orchards of Eucalyptus pellita</title><creator>Leksono, Budi</creator><subject lang="id-ID">seleksi awal, parameter genetik, peningkatan genetik, korelasi muda-dewasa, tren waktu</subject><description lang="id-ID">Efisiensi seleksi merupakan saat yang paling kritis dalam program pemuliaan pohon karena akan menentukan waktu yang paling optimal dalam kegiatan seleksi, yaitu pada saat peningkatan genetik (genetic gains) per tahun maksimum dalam satu siklus pemuliaan. Efisiensi seleksi dapat diketahui dengan melihat tren waktu dari parameter genetik, yaitu rasio antara korelasi peningkatan genetik per tahun terhadap peningkatan genetik pada umur daur melalui seleksi tidak langsung (indirect selection). Tren waktu dari parameter genetik pada pertumbuhan diameter dan tinggi dianalisis dengan menggunakan data umur 1 (satu) sampai dengan 6 (enam) tahun untuk mengetahui efisiensi seleksi awal pada 7 (tujuh) kebun benih semai Eucalyptus pellita di Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan dan Riau. Kebun benih semai pada setiap lokasi terdiri atas tiga provenan dari Papua Nugini. Penggabungan jumlah kuadrat dan jumlah hasil perkalian, diperoleh dari analisis varian pertumbuhan pada ketiga provenan tersebut dan digunakan untuk menaksir parameter genetik di setiap lokasi. Oleh karena parameter genetik pada akhir daur (8 tahun) dalam studi ini tidak tersedia, maka pada umur tersebut dilakukan ekstrapolasi dengan menggunakan fungsi regresi dari tren parameter genetik pada umur yang lebih muda. Varian fenotipik dan varian genetik dihitung pada setiap umur yang dikonversi setara dengan akar variannya dan kemudian dianalisis dengan regresi linier menggunakan rerata pertumbuhan sebagai variable bergantung. Tren dari korelasi umur muda-dewasa dihitung dengan menggunakan modifikasi fungsi Richard dengan rasio rerata pertumbuhan pada umur yang lebih tua terhadap rerata pertumbuhan pada umur yang lebih muda sebagai variabel bergantung. Hasil analisis menunjukkan bahwa seleksi lebih awal selalu memberikan peningkatan genetik yang lebih tinggi dibandingkan seleksi pada akhir daur. Efisiensi seleksi awal atau umur optimum untuk melakukan seleksi yaitu pada saat peningkatan genetik per tahun maksimum, ditemukan pada umur 3 - 5 tahun di ketiga lokasi.</description><publisher lang="id-ID">Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan</publisher><contributor lang="id-ID"/><date>2018-02-20</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Other:</type><type>Other:</type><type>File:application/pdf</type><identifier>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHT/article/view/4423</identifier><identifier>10.20886/jpht.2010.7.1.1-13</identifier><source lang="en-US">Jurnal Penelitian Hutan Tanaman; Vol 7, No 1 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN; 1-13</source><source lang="id-ID">Jurnal Penelitian Hutan Tanaman; Vol 7, No 1 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN; 1-13</source><source>2442-8930</source><source>1829-6327</source><language>ind</language><relation>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHT/article/view/4423/4044</relation><rights lang="en-US">Copyright (c) 2018 Jurnal Penelitian Hutan Tanaman</rights><rights lang="en-US">http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0</rights><recordID>--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai?verb=ListSets:article-4423</recordID></dc>
language ind
format Journal:Article
Journal
Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Other
Other:
File:application/pdf
File
Journal:eJournal
author Leksono, Budi
title EFISIENSI SELEKSI AWAL PADA KEBUN BENIH SEMAI Eucalyptus pellita Efficiency of Early Selection in Seedling Seed Orchards of Eucalyptus pellita
publisher Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan
publishDate 2018
topic seleksi awal
parameter genetik
peningkatan genetik
korelasi muda-dewasa
tren waktu
url http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHT/article/view/4423
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHT/article/view/4423/4044
contents Efisiensi seleksi merupakan saat yang paling kritis dalam program pemuliaan pohon karena akan menentukan waktu yang paling optimal dalam kegiatan seleksi, yaitu pada saat peningkatan genetik (genetic gains) per tahun maksimum dalam satu siklus pemuliaan. Efisiensi seleksi dapat diketahui dengan melihat tren waktu dari parameter genetik, yaitu rasio antara korelasi peningkatan genetik per tahun terhadap peningkatan genetik pada umur daur melalui seleksi tidak langsung (indirect selection). Tren waktu dari parameter genetik pada pertumbuhan diameter dan tinggi dianalisis dengan menggunakan data umur 1 (satu) sampai dengan 6 (enam) tahun untuk mengetahui efisiensi seleksi awal pada 7 (tujuh) kebun benih semai Eucalyptus pellita di Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan dan Riau. Kebun benih semai pada setiap lokasi terdiri atas tiga provenan dari Papua Nugini. Penggabungan jumlah kuadrat dan jumlah hasil perkalian, diperoleh dari analisis varian pertumbuhan pada ketiga provenan tersebut dan digunakan untuk menaksir parameter genetik di setiap lokasi. Oleh karena parameter genetik pada akhir daur (8 tahun) dalam studi ini tidak tersedia, maka pada umur tersebut dilakukan ekstrapolasi dengan menggunakan fungsi regresi dari tren parameter genetik pada umur yang lebih muda. Varian fenotipik dan varian genetik dihitung pada setiap umur yang dikonversi setara dengan akar variannya dan kemudian dianalisis dengan regresi linier menggunakan rerata pertumbuhan sebagai variable bergantung. Tren dari korelasi umur muda-dewasa dihitung dengan menggunakan modifikasi fungsi Richard dengan rasio rerata pertumbuhan pada umur yang lebih tua terhadap rerata pertumbuhan pada umur yang lebih muda sebagai variabel bergantung. Hasil analisis menunjukkan bahwa seleksi lebih awal selalu memberikan peningkatan genetik yang lebih tinggi dibandingkan seleksi pada akhir daur. Efisiensi seleksi awal atau umur optimum untuk melakukan seleksi yaitu pada saat peningkatan genetik per tahun maksimum, ditemukan pada umur 3 - 5 tahun di ketiga lokasi.
id IOS3429.--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai?verb=ListSets:article-4423
institution Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
institution_id 475
institution_type library:special
library
library Perpustakaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI
library_id 121
collection Indonesian Journal of Forestry Research
repository_id 3429
subject_area Kehutanan
Lingkungan
Pertanian
city BOGOR
province JAWA BARAT
repoId IOS3429
first_indexed 2018-03-10T01:26:19Z
last_indexed 2018-03-10T01:26:19Z
recordtype dc
merged_child_boolean 1
_version_ 1800764139665096704
score 16.845257