PENGUJIAN BAHAN ORGANIK SEBAGAI MEDIA TUMBUH FUSARIUM SP. PEMBENTUK GAHARU
Main Authors: | denny, Denny -, Deciawarman, Erika, M. Lahjie, Abu Bakar |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHKA/article/view/4251 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHKA/article/view/4251/4409 |
Daftar Isi:
- ABSTRACTCultivated agarwood commodity is currently preferred by many people. Threefore, research on propagation of the agarwood forming fungi to increase agarwood productivity needs to be conducted. This study was aimed to determine the effectiveness of Fusarium sp. in some media and treatments to increase the agarwood formation. This study was conducted in the Laboratory of Forest Protection, Mulawarman University for fungipropagation and Bukit Raya village in East Kalimantan for agarwood inoculation. The growing media tested were potato, banana and cassava infusions, mixed with sawdust. Mycelium daily growth was measured andtested in three different media. The measurement result showed that there was no significant difference. Spore germination of potato infusion media is the fastest among other media after in contact with the potato and banana infusion. There were significant differences in infection area of some media and treatments. The most effective treatment was unpeeled bark with the average infection area of 17.87 cm2.Key words: Agarwood, Fusarium sp., inoculation, treatmentABSTRAKSaat ini komoditi gaharu budidaya semakin diminati konsumen gaharu dunia, karena menurunnya produksi gaharu alam secara drastis, sehingga penelitian tentang perbanyakan jamur pembentuk gaharu untukmengetahui perlakuan mana yang paling efektif perlu dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan jamur Fusarium sp. dengan beberapa media tumbuh dan perlakuan untuk mengetahui media dan perlakuan yang paling efektif dalam membentuk gubal gaharu. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Perlindungan Hutan Universitas Mulawarman untuk proses prbanyakan jamur dan Desa BukitRaya, Kalimantan Timur untuk proses inokulasi pada pohon penghasil gaharu. Media tumbuh yang digunakan adalah ekstrak kentang, pisang, singkong, campuran serbuk gergaji dengan ekstrak kentang, ekstrak pisang, dan ekstrak singkong. Hasil perhitungan kecepatan tumbuh miselia per hari masing-masing media berbedabeda, tetapi dari hasil uji statistik tidak terdapat perbedaan signifikan antara ketiga media dalam mempengaruhi pertumbuhan miselia. Media berbahan kentang setelah diencerkan dengan ekstrak kentang dan pisang adalah media dengan perkecambahan spora Fusarium sp. yang paling cepat. Kemudian hasil inokulasi pohon penghasil gaharu terdapat perbedaan luas infeksi yang signifikan terhadap beberapa media dan perlakuan. Media ekstrak kentang yang pertumbuhan miselia dan perkecambahan sporanya paling cepat merupakan media yang paling baik dalam menginfeksi pohon penghasil gaharu dengan nilai rata-rata luas infeksi 27,28 cm2. Perlakuan yang paling baik dalam menginfeksi pohon penghasil gaharu adalah perlakuan tanpa dikupas kulitbatangnya dengan luas infeksi sebesar 17,87 cm2.Kata kunci: Gaharu, Fusarium sp., inokulasi, perlakuan