STAKEHOLDERS MAPPING FOR RESTORATION OF KHDTK SAMBOJA

Main Authors: Rahayu, Subekti, Basuni, Sambas, Kartono, Agus Priyono, Hikmat, Agus
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Centre for Research and Development on Social, Economy, Policy and Climate Change , 2018
Subjects:
Online Access: http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JAKK/article/view/4118
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JAKK/article/view/4118/pdf
Daftar Isi:
  • Forest and land rehabilitation at kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK) Samboja, East Kalimantan had been started in 1988. Many stakeholders were involved in the activities through different mechanisms. However, this program was still far beyond expectation as the success of the rehabilitation program was limited only at the research site of the KHDTK Samboja. Information on potential stakeholders and their roles in the program is needed to formulate a better plan that will be used as a guidance to achieve an effective, efficient and sustainable restoration program in the future. An interview with key informants using snowball sampling method was carried out in BPTKSDA Samboja to identify potential stakeholders that will be involved in the future restoration program, including their interests and possible impacts on the program. The result showed that there was 11 stakeholders that could be engaged in the future Samboja Research Forest Restoration Program; BPTKSDA Samboja, UPTD Tahura Bukit Soeharto, Foresty Officer, Mulawarman University and FOERDIA as key players; Dipterocarp Research Centre and Indonesia Institute of Science as context setter; land manager and forestry industrial companies as subject; non land manager and mining companies as crowd.
  • Rehabilitasi hutan dan lahan di kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK) Samboja, Kalimantan Timur dilakukan sejak tahun 1988. Para pihak dilibatkan dalam kegiatan dengan berbagai mekanisme. Namun, program tersebut menunjukkan tingkat keberhasilan yang rendah, karena keberhasilan program rehabilitasi hanya terjadi pada blok penelitian yang terletak di KHDTK Samboja. Informasi mengenai para pihak dan perannya dalam program pemulihan hutan perlu diketahui untuk perencanaan di masa yang akan datang agar program dapat berjalan secara efektif, efisien dan berkelanjutan. Wawancara dengan informan kunci berdasarkan snowball sampling di BPTKSDA Samboja dilakukan untuk mengidentifikasi para pihak dan memetakan pengaruh dan kepentingannya dalam program pemulihan hutan KHDTK Samboja. Sebanyak 11 pihak teridentifikasi sebagai pihak yang memungkinkan untuk dilibatkan dalam program pemulihan KHDTK Samboja dengan peran yang berbeda-beda, yaitu: BPTKSDA Samboja, UPTD Tahura Bukit Soeharto, Dinas Kehutanan, Universitas Mulawarman, dan Badan Litbang dan Inovasi LHK, sebagai pemain kunci; B2P2EHD dan LIPI sebagai pihak yang mampu memengaruhi pihak lain; masyarakat pengelola lahan di KHDTK Samboja dan perusahaan pemegang IUPHHTI sebagai pihak marjinal; masyarakat bukan pengelola lahan dan perusahaan pemegang izin tambang sebagai pihak pengganggu.