MINIMASI KETERBUKAAN LAHAN MELALUI PENYARADAN YANG DIRENCANAKAN: KASUS DI DUA PERUSAHAAN HUTAN DI KALIMANTAN TIMUR
Main Author: | Suhartana, Sona |
---|---|
Other Authors: | Pusat Litbang Hasil Hutan |
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/3769 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/3769/3253 |
ctrlnum |
--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai?verb=ListSets:article-3769 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="id-ID">MINIMASI KETERBUKAAN LAHAN MELALUI PENYARADAN YANG DIRENCANAKAN: KASUS DI DUA PERUSAHAAN HUTAN DI KALIMANTAN TIMUR</title><creator>Suhartana, Sona</creator><subject lang="id-ID">minimasi keterbukaan lahan; jalan sarad tidak produktif; penyaradan direncanakan</subject><description lang="id-ID">Tulisan ini mengetengahkan hasil penelitian tentang keterbukaan lahan akibat kegiatan penyaradan yang direncanakan. Penyaradan kayu dengan traktor betapapun hati-hatinya dilakukan, akan tetap menimbulkan kerusakan berupa keterbukaan lahan. Dengan penyaradan yang direncanakan   diharapkan dapat meminimalkan kerusakan tersebut. Penelitian telah dilakukan di dua perusahaan  hutan di Kalimantan Timur pada tahun 1996. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penyaradan yang direncanakan terhadap terjadinya keterbukaan lahan dengan sasaran untuk meminimalkan terjadinya jalan sarad tidak produktif. Data yang dikumpulkan adalah: jumlah pohon  ditebang/disarad, jumlah pohon berdiameter 20 cm dan ke atas, kemiringan lapangan dan luas lahan terbuka. Analisis data menggunakan uji-t dan analisis regresi berganda.Penelitian menghasilkan hal-hal sebagai  berikut :Rata-rata jalan sarad tidak produktif yang disebabkan oleh penyaradan yang direncanakan adalah 4,4% dari jumlah jalan sarad produkiif dan 9,9% untuk konvensional. Terjadi penurunan  jalan  sarad  tidak produktif  sebesar  5,6% (sangt berbeda nyata pada taraf 99%).Rata-rata keterbukaan lahan yang disebabkan oleh penyaradan yang direncanakan adalah 11,2% dan untuk konvensional sebesar 15,2%. Terjadi penurunan keterbukaan lahan sebesar 4,0%  (berbeda nyata pada taraf 95%).Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya keterbukaan lahan dan jalan sarad tidak produktif secara positif adalah jumlan pohon ditebang/disarad dan kerapatan tegakan serta factor yang  berpengaruh negative adalah kemiringan lapangan untuk penyaradan yang direncanakan   sedangkan terhadap keterbukaan lahan pada penyaradan konvensional kemiringan lapangan berpengarun positif (sangat berbeda nyata pada taraf 99%). Penyaradan yang direncanakan  dapat meminimalkan terjadinya keterbukaan lahan berupa jalan sarad tidak produktif.</description><publisher lang="id-ID">Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan</publisher><contributor lang="id-ID">Pusat Litbang Hasil Hutan</contributor><date>2017-08-25</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Other:</type><type>Other:</type><type>File:application/pdf</type><identifier>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/3769</identifier><identifier>10.20886/jphh.1996.14.10.444-453</identifier><source lang="en-US">Jurnal Penelitian Hasil Hutan; Vol 14, No 10 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan; 444-453</source><source lang="id-ID">Jurnal Penelitian Hasil Hutan; Vol 14, No 10 (1996): Buletin Penelitian Hasil Hutan; 444-453</source><source>2442-8957</source><source>0216-4329</source><language>ind</language><relation>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/3769/3253</relation><rights lang="en-US">Copyright (c) 2017 Jurnal Penelitian Hasil Hutan</rights><rights lang="en-US">http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0</rights><recordID>--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai?verb=ListSets:article-3769</recordID></dc>
|
language |
ind |
format |
Journal:Article Journal Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion Other Other: File:application/pdf File Journal:eJournal |
author |
Suhartana, Sona |
author2 |
Pusat Litbang Hasil Hutan |
title |
MINIMASI KETERBUKAAN LAHAN MELALUI PENYARADAN YANG DIRENCANAKAN: KASUS DI DUA PERUSAHAAN HUTAN DI KALIMANTAN TIMUR |
publisher |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan |
publishDate |
2017 |
topic |
minimasi keterbukaan lahan jalan sarad tidak produktif penyaradan direncanakan |
url |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/3769 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/3769/3253 |
contents |
Tulisan ini mengetengahkan hasil penelitian tentang keterbukaan lahan akibat kegiatan penyaradan yang direncanakan. Penyaradan kayu dengan traktor betapapun hati-hatinya dilakukan, akan tetap menimbulkan kerusakan berupa keterbukaan lahan. Dengan penyaradan yang direncanakan diharapkan dapat meminimalkan kerusakan tersebut. Penelitian telah dilakukan di dua perusahaan hutan di Kalimantan Timur pada tahun 1996. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penyaradan yang direncanakan terhadap terjadinya keterbukaan lahan dengan sasaran untuk meminimalkan terjadinya jalan sarad tidak produktif. Data yang dikumpulkan adalah: jumlah pohon ditebang/disarad, jumlah pohon berdiameter 20 cm dan ke atas, kemiringan lapangan dan luas lahan terbuka. Analisis data menggunakan uji-t dan analisis regresi berganda.Penelitian menghasilkan hal-hal sebagai berikut :Rata-rata jalan sarad tidak produktif yang disebabkan oleh penyaradan yang direncanakan adalah 4,4% dari jumlah jalan sarad produkiif dan 9,9% untuk konvensional. Terjadi penurunan jalan sarad tidak produktif sebesar 5,6% (sangt berbeda nyata pada taraf 99%).Rata-rata keterbukaan lahan yang disebabkan oleh penyaradan yang direncanakan adalah 11,2% dan untuk konvensional sebesar 15,2%. Terjadi penurunan keterbukaan lahan sebesar 4,0% (berbeda nyata pada taraf 95%).Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya keterbukaan lahan dan jalan sarad tidak produktif secara positif adalah jumlan pohon ditebang/disarad dan kerapatan tegakan serta factor yang berpengaruh negative adalah kemiringan lapangan untuk penyaradan yang direncanakan sedangkan terhadap keterbukaan lahan pada penyaradan konvensional kemiringan lapangan berpengarun positif (sangat berbeda nyata pada taraf 99%). Penyaradan yang direncanakan dapat meminimalkan terjadinya keterbukaan lahan berupa jalan sarad tidak produktif. |
id |
IOS3429.--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai?verb=ListSets:article-3769 |
institution |
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia |
institution_id |
475 |
institution_type |
library:special library |
library |
Perpustakaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI |
library_id |
121 |
collection |
Indonesian Journal of Forestry Research |
repository_id |
3429 |
subject_area |
Kehutanan Lingkungan Pertanian |
city |
BOGOR |
province |
JAWA BARAT |
repoId |
IOS3429 |
first_indexed |
2019-05-06T00:33:08Z |
last_indexed |
2020-05-23T06:58:04Z |
recordtype |
dc |
merged_child_boolean |
1 |
_version_ |
1800763750105481216 |
score |
17.538404 |